PROLOG

24.9K 1.9K 43
                                    


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Prittt....

Suara peluit berbunyi menandakan permainan di mulai. Bola di lemparkan oleh wasit ke atas. Pemain bernomer punggung 11 bernama Hana dari SMA Angkasa yang mendapatkan bolanya. Hana mengoper bola ke Nakana yang menjadi timnya. Nakana menangkapnya dan mulai mendribble bola ke arah ring lawan namun, Nakana telah di kepung oleh lawan.

"Nakana oper bolanya ke Aeri!" teriak pemain lain karena posisi Aeri sedang berada di tempat yang aman dan dekat dengan ring lawan.

Nakana mengangguk mengerti. "Aeri!" seru Nakana yang berada sekitar dua meter dari Aeri dan bersiap mengoper bola basket pada gadis itu.

Aeri langsung menangkap bolanya dan ingin memasukkan poin ke ring lawan namun, beberapa lawan mengepung Aeri membuat gadis itu sedikit kesulitan untuk menjaga bolanya. Tetapi bukan Aeri namanya kalau tidak bisa lolos dari kepungan.

Tap! Tap! Tap!

Aeri membebaskan diri dari kepungan dan melompat ke arah ring lawan setelahnya bola yang berada di tangannya berhasil mencetak poin. Sorak-sorak kemenangan dan histeria penonton membuat Aeri dan timnya ikut bahagia. SMA Angkasa unggul poin berkat Aeri.

"Aeri keren!" ucap Hana, sahabat Aeri yang juga setim dengannya.

Aeri tersenyum tipis yang membuat para cowok yang menonton pertandingan menjadi luluh. Karena senyuman Aeri sangatlah manis.

"Makasih!" jawab Aeri bangga pada dirinya sendiri.

Pertandingan di mulai lagi. Kini bola basketnya berada di tangan lawan yang menjadi rival Aeri yaitu Naya dari SMA Garuda.

Naya menguasai bola cukup lama, membuat Aeri harus mendekatkan diri ke arahnya dan berusaha merebut bola dari tangan cewek itu.

"Ambil kalo bisa!" tantang Naya yang membuat Aeri menampilkan smirk.

"Lo tantang gue?" tanya Aeri santai.

Naya mengangguk sambil mendribble bola. "Oke! Jangan harap bola yang gue rebut bakal jatuh ke tangan tim lo lagi," balas Aeri dan dengan gesit langsung merebut bola dari tangan lawannya dan melemparkan bola ke tim terdekatnya.

Merasa menang, Aeri tersenyum remeh pada Naya. "Gue menang bukan? Don't judge me," ucapnya pada Naya yang membuat cewek itu mengerang marah.

Aeri kembali fokus dan mengikuti timnya yang sedang mendribble bola basket ke ring lawan.

"Aeri tangkap!" teriak Hana sambil melemparkan bola pada gadis itu.

Aeri bersiap menangkapnya dan...

Hap!

Bola di tangkap dengan mudah olehnya. Aeri mulai mendribble ke arah ring lawan.

Prittt!

Bertepatan dengan bunyi peluit. Aeri kembali mencetak poin untuk timnya. "Yes!" gumam Aeri senang karena menit-menit terakhir dirinya berhasil mencetak angka.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Akhirnya pertandingan di menangkan dari tim SMA Angkasa. Skor juga terpaut jauh dari SMA Garuda. Sorak-sorak bahagia dari SMA Angkasa dan tidak lupa memberikan ucapan selamat untuk tim girl SMA Angkasa, terutama pada Aeri karena gadis itu yang paling banyak mencetak poin.

"Aeri di lawan! Cowok aja belum tentu bisa mengalahkan tim Aeri. Udah keburu K.O duluan kali, ya," ucap salah satu siswa SMA Angkasa yang kagum.

"Iya benar, Aeri memang kapten basket wanita terbaik tahun ini!" ucap siswa lainnya dengan semangat.

"Aeri sudah punya pacar belum sih?"

"Gue dengar sih belum. Sama cowok aja dingin dan cuek. Gimana mau punya pacar coba," jawab murid lainnya.

"Iya,ya! Padahal Aeri cantik loh."

"Ya mungkin dirinya belum siap untuk pacaran kali."

"Iya juga sih."

Aeri yang mendengar celoteh para cowok hanya bisa mendengkus. Dirinya sudah kebal dengan gosip di sekolahnya.

"Aeri! " panggil seseorang.

Aeri yang sedang beristirahat dengan timnya menoleh ke sumber suara.

"Jeno tuh, ri," ucap Hana dengan menyenggol lengan Aeri.

"Samperin sana," sambung Nakana sambil mendorong sedikit bahu Aeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Samperin sana," sambung Nakana sambil mendorong sedikit bahu Aeri.

Aeri menghela nafas pelan. "Aku ke sana dulu ya," izinnya.

"Oke!" jawab keduanya kompak.

Aeri mendekati Jeno dan memberikan senyuman manisnya. "Ada apa?" tanyanya terlihat senang.

"Nih, buat kamu. Pasti capek dan selamat atas kemenangan tim kamu," ucap cowok itu dengan memberikan botol minuman dingin dan cemilan pada Aeri.

Aeri menerimanya dengan mata berbinar. "Terima kasih," jawabnya dengan senyuman.

"Sama-sama," balas Jeno.

"Kamu nggak ada guru di kelas?" tanya Aeri.

"Nggak, lagi jam istirahat," jawab Jeno.

Aeri menepuk keningnya. "Oiya, lupa aku! " jawabnya dengan senyuman khasnya. Hanya Jeno yang bisa melihat senyuman tulus Aeri. Hanya cowok itu yang bisa melihat wajah berseri Aeri.

Jeno tertawa kecil dengan mengusak surai hitam Aeri lembut. "Ya sudah. Aku ke ruang OSIS dulu, ya. Ada urusan," pamitnya.

"Hmm."

"Bye," Jeno pergi meninggalkan Aeri dengan melambaikan tangannya.

Aeri menatap punggung Jeno dengan senyuman. Terlihat jelas Aeri sangat senang saat bertemu dengan cowok itu. Karena keduanya sudah berteman sejak SD. Aeri akan merubah sikapnya saat bersama Jeno, sangat berbeda saat dengan cowok lain.


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ


Vote, share and comments
Thanks

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang