83

8.6K 812 33
                                    

"Nggak lucu tawarin jemput tapi aku-nya di diemin," ucap Aeri kesal, saat dia berada di mobil bersama Hyunjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nggak lucu tawarin jemput tapi aku-nya di diemin," ucap Aeri kesal, saat dia berada di mobil bersama Hyunjin.

Selesai pertemuan tadi, pria itu bilang dia akan menunggunya sampai selesai, tentu saja Aeri langsung mengiyakan namun, saat sudah berada di dalam mobil, Hyunjin malah mendiamkan dirinya.

"Kak Hyunjin," panggil Aeri namun, pria itu tidak merespons. Dia hanya fokus menatap depan.

"Hey," ucap Aeri lagi sambil menatap Hyunjin yang tidak meliriknya sama sekali.

Aeri berusaha memanggilnya tetapi, Hyunjin tidak menoleh sama sekali. Pria itu malah sibuk menatap jalanan.

"Ishh! Aku naik taksi aja deh mending," seru Aeri yang sudah sangat kesal. Hyunjin masih tidak menoleh padanya.

"Berhentikan mobilnya!" seru Aeri ketus.

Hyunjin masih diam membuat Aeri menghela malas kasar. "Berhenti atau aku langsung buka pintu," gertaknya.

Detik itu juga Hyunjin menoleh pada kekasihnya. Aeri tersenyum dalam hati. Tetapi raut wajahnya masih terlihat marah dan kesal.

Hyunjin mulai panik karena ancaman kekasihnya. "Apaan sih?!" balasnya.

"Kamu yang apaan?" sungut Aeri gemas. "Aku ngomong dari tadi nggak direspons. Kamu pikir aku batu?" lanjutnya marah.

"Lagi fokus menyetir," balas Hyunjin

"Alasan!" dengus Aeri dan membuang mukanya ke arah lain dengan melipat kedua tangannya di depan dada

"Ini kenapa jadi kamu yang marah?" tanya Hyunjin melirik Aeri sekilas.

"kamu duluan," balas Aeri ketus.

Hyunjin menghela napas pelan. Dia juga tidak tahu apa yang salah pada dirinya.

"Dibujuk dong Ae, kalo pacar marah," ucap Hyunjin tiba-tiba. Ia marah karena sikap Aeri pada teman gadis itu. Padahal Hyunjin sudah jelas memberi clue dengan mengirimkan pesan. Tetapi, Gadis itu terus mengajaknya tertawa dan bercanda sama para cowok di depannya seperti Hyunjin tidak ada di dekatnya.

"Ngapain dibujuk! kalo marahnya aja nggak tau karena apa!" balas Aeri.

Bukankah Hyunjin sudah menulis dengan jelas di pesan yang ia kirim? Gila, apa yang harus ia lakukan terhadap gadis kecil ini. Yang ia inginkan peka, membalas pesannya yang terakhir saja tidak.

Aeri hanya membaca pesan terakhir Hyunjin, tanpa membalas. Itulah sebabnya Hyunjin marah padanya. Niat hati ingin dibujuk secara langsung, ehh Aeri malah membicarakan hal random.

Yang satu ingin diperhatikan. Yang satu tidak peka setengah mampus.

"Lupakan," ucap Hyunjin pada akhirnya. Dia kembali fokus pada jalan, sedangkan Aeri mengerucutkan bibirnya kesal. Terserah Hyunjin saja.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now