27

10.9K 1.2K 70
                                    




ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ





Setelah para wanita yang mengganggu pergi, Hyunjin langsung melepaskan genggaman pada pinggang Aeri dan sedikit mendorong tubuh gadis itu agar menjauh darinya.

Aeri yang di dorong mendengkus kesal. Bisa-bisanya dia di manfaatkan untuk kepentingannya.

"Awas aja, kalau kaya tadi lagi aku nggak mau bantu!" ketus Aeri dan langsung pergi kembali ke tempat rak novel dengan menghentakkan kaki.

Hyunjin tidak peduli. Pria itu kembali ke kegiatannya membaca buku-buku juga.

Aeri berdecak saat sudah tiba di rak buku novel. "Menyebalkan. Kalau ada cewek yang ganggu dia lagi, nggak bakal aku bantu," gerutunya dengan membuka halaman buku tidak santai.

Lima belas menit berlalu. Karena lama berdiri kakinya mulai terasa sakit. Aeri memilih membaca buku, dengan duduk bersila di pojokan toko. Tidak peduli dengan Hyunjin yang akan mencarinya nanti. Aeri masih kesal dengan kejadian yang tadi.

"Aeri!" sapa seseorang cewek.

Aeri menoleh dan seketika memasang raut wajah datar saat melihat Sihyeon berada di dekatnya.

"Kamu kesini sama siapa ?" tanya Sihyeon semangat.

"Sama teman," jawab Aeri malas.

Sihyeon mengangguk. "Aku kira hanya sendiri," ucapnya dan tiba-tiba seseorang lainnya memanggil cewek itu.

"Sihyeon! Aku cari kamu ternyata di sini."

Melihat siapa yang datang Aeri langsung mengalihkan tatapannya kearah lain. Sejujurnya, Aeri tidak ingin bertemu mereka di sini.

"Aeri?" Karena namanya di panggil Aeri berusaha untuk terlihat biasa saja. Gadis itu memberikan senyuman tipis.

"Aku permisi," ucap Aeri. Ia harus pergi dari situasi menyakitkan ini. Namun tangannya di tahan oleh Sihyeon.

"Aeri, kamu selesaikan masalah dulu dengan Jeno," ucap cewek itu tiba-tiba, membuat Aeri menatap Sihyeon ketus.

"Aku nggak ada masalah sama Jeno," balas Aeri dengan penekanan dan menepis tangan Sihyeon.

Sihyeon yang belum siap sedikit terdorong ke belakang dan untungnya ada Jeno yang menahan tubuh cewek itu.

"Aeri, kamu kok kasar sama Sihyeon?!" seru Jeno tak santai.

Aeri menghela napas. "Aku nggak kasar...."jedanya dan melirik sekilas Sihyeon. "Dia aja yang lemah," lanjutnya menatap datar Jeno.

Jeno mengepalkan tangannya. "Mau kamu apa sih?! Kalau aku ada salah ngomong! Jangan libatkan Sihyeon dalam masalah!" bentaknya tiba-tiba, membuat Aeri diam mematung. Ia baru pertama kali di bentak oleh seorang Lee Jeno. "Jawab mau kamu apa?!"

Tanpa sadar Aeri memundurkan langkah. Ia tidak percaya dengan sikap Jeno pada dirinya. Jeno telah berubah banyak.

Tiba-tiba seseorang membalikan tubuh Aeri dan memeluknya, membuat Aeri membelakangi Jeno dan Sihyeon.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now