31

11.1K 1.1K 97
                                    


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri melepaskan pelukannya dan menunduk dengan memainkan jari tangannya. "Maaf, aku jadi menangis," ucapnya terdengar lucu. "Eum, kalau gitu aku per—"

"Saya antar pulangnya," selak Hyunjin membuat Aeri mendongakkan kepala dan menatap pria itu cukup lama.

"A-aku bisa...."

"Nggak ada penolakan!" tegas Hyunjin yang kali ini menatapnya serius.

Aeri menghela napas pelan dan cemberut. "Ya, sudah," pasrahnya, membuat Hyunjin tersenyum tipis.

Hyunjin membukakan pintu mobil untuk Aeri membuat Aeri dibuat terkejut untuk kedua kalinya. Seorang Hwang Hyunjin yang ia kenal jutek dan cuek membukakan pintu untuknya.

"Terima kasih," ucap Aeri pelan dan masuk mobil Hyunjin.

Hyunjin mengangguk dan menutup pintu mobil. Setelahnya pria itu yang giliran masuk mobil.

Aeri menatap keluar jendela namun, wajahnya tiba-tiba diarahkan ke kanan yang langsung berhadapan dengan Hyunjin.

"Ada a—" Mata Aeri mengerjap saat Hyunjin menyentuh keningnya. "Kamu masih demam," gumam pria itu. "Kamu yakin mau di rumah?" tanya Hyunjin yang kali ini menatap Aeri lekat.

"...yakin, lagi pula ada bibi. Aku nggak tinggal sendiri di rumah," jawab Aeri tanpa sadar dengan gugup.

Hyunjin menghela napas pelan dan mengeluarkan ponselnya. Ia harus mengirimkan kabar tentang Aeri pada Felix.

Me
Aeri sama gue. Gue antar dia pulang ke rumahnya

Felix

Thanks bro.

Setelah mengirim pesan, Hyunjin mulai menjalankan mobilnya keluar kawasan rumah Felix.

Selama di perjalanan, keadaan menjadi hening. Aeri menatap luar jendela sedangkan Hyunjin fokus menyetir namun, sesekali melirik kearah Aeri.

"Terima kasih kak," ucap Aeri dengan melepaskan sabuk pengaman.

"Hmm," balas Hyunjin singkat.

Aeri ingin keluar mobil namun, di tahan tangannya oleh Hyunjin.

"Hm?" Aeri sambil menaikan alisnya heran.

"Besok cek up," jawab Hyunjin.

Aeri mengangguk. "Iya, aku nggak akan lupa kok kak," balasnya dengan senyuman.

Aeri melihat tangannya yang masih di pegang Hyunjin, segera pria itu lepaskan setelah sadar ia masih menggenggam tangan Aeri

"Hati-hati kak," ucap Aeri setelahnya keluar dari mobil Hyunjin.

Hyunjin belum menjalankan mobilnya, ia masih ingin melihat Aeri yang sedang berjalan masuk menuju rumahnya. Setelah Aeri sudah masuk rumah, baru lah Hyunjin menjalankan mobilnya.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Pagi hari. Hari dimana libur sekolah dan Aeri harus  melakukan cek up.

Aeri menuruni anak tangga dengan pakaian yang santai, namun langkahnya terhenti saat melihat Felix yang sudah berada di ruang keluarga.

Felix yang sadar dengan keberadaan Aeri, menatap Aeri dalam diam. Ia merasa bersalah sudah melihat buku diary gadis itu.

"Maafin kakak," ucap Felix menatap Aeri sendu, ia tidak bisa lama-lama marah dengan Aeri.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now