70

8.6K 917 57
                                    

Suzy keluar kamar Aeri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suzy keluar kamar Aeri. Menyisahkan Felix bersama Aeri.

"Sudah makan?" tanya Felix lembut.

"Hmm, sudah kak," jawab Aeri.

Felix mengangguk dan keadaan menjadi hening. Aeri sibuk dengan ponselnya, sedangkan Felix menatap Aeri lekat

"Dek," panggil Felix tiba-tiba.

Aeri menoleh. "Iya?"

"Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Felix membuat Aeri menaikan alisnya.

"Aku, nggak apa-apa, kak," balas Aeri bingung.

"Maafkan, kakak, ya," ucap Felix menunduk.

Mata Aeri mengerjap. "Maaf kenapa?" tanyanya tidak mengerti.

Felix menghela napas. "Gara-gara kakak, kamu jadi kembali sakit hati," jawabnya menatap Aeri sendu.

Kini Aeri yang menghela napas. "Bukan salah kakak kok. Semua itu sudah takdir. Mungkin Allah mau yang terbaik buat Aeri," balasnya dengan senyuman terpaksa.

Felix mengelus surai hitam Aeri. "Jangan nangis lagi. Makak nggak suka," ucapnya.

"Iya kak. Lagi juga ngapain nangis karena dia," balas Aeri yang sebenarnya di lubuk hatinya paling dalam belum bisa menerima apa yang terjadi.

"Yang, ayah kamu ngapain sih ajak kita ketemuan. Tumben banget?" tanya Suzy pasa Minho yang sedang mengemudi menuju ke suatu tempat.

"Nggak tau aku," balas Minho.

Suzy mendengus. "Kok nggak tau, biasanya kamu tau," ucapnya heran.

Minho melirik Suzy sekilas. "Iya, tumben ayah ajak pertemuan tapi, nggak kasih tau maksud pertemuannya apa," ucap Minho yang juga heran.

Tibalah Suzy dan Minho di kediaman rumah orang tua Minho. Mereka langsung masuk.

"Ayah, Minho datang," ucap Minho semangat saat memasuki ruang keluarga.

"Kamu itu ya, kebiasaan. Selalu buat ayah kaget. Untung jantung ayah masih sehat," kesalnya pria paruh baya yang rambutnya sudah berubah memutih.

Minho tersenyum dengan menampilkan gigi putihnya, sedangkan Suzy mencubit pinggang sang suami pelan.

"Maaf yah, Minho emang begitu," sambung Suzy merasa tidak enak.

Ayah Minho mengangguk mengerti, biar gimanapun gen nya menuruni pada sang putra.

"Ada apa, ayah panggil kita?" tanya Minho yang langsung duduk di hadapan ayahnya bersama dengan Suzy.

"Begini, besok bisa kamu datang ke acara penting ayah?" ucapnya serius.

"Acara penting?"

"Hmm, acara penting. Semuanya harus ikut termasuk cucu kakek yang cantik, Aeri," balasnya.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now