32

10.9K 1.2K 69
                                    

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri sudah keluar ruangan Hyunjin, membuat Hyunjin menghela napas panjang dan menyentuh bibirnya yang tadi sempat mencium pipi gadis kecil itu.

"Tadi ngapain, sih," gumamnya kesal sendiri. Berbeda dengan Aeri yang sudah berada di sebuah pusat perbelanjaan.

Aeri menatap sekitar pusat perbelanjaan, menunggu Hana yang sudah janjian terlebih dahulu.

"Aeri!" panggil seseorang dari kejauhan.

Aeri menoleh dan seketika tersenyum. "Maaf, ya, lama. Tadi abang aku mampir dulu ke tempat lain," ucap Hana tidak enak.

Aeri menggeleng. "Nggak apa-apa. Aku nggak lama sampainya kok," balasnya.

"Ya sudah, kita mulai bersenang-senang!" ucap Hana semangat.

"Nakana kemana?" tanya Aeri.

"Dia nggak bisa. Ada saudaranya yang sakit, jadi dia jenguk ke sana," jawab Hana.

Aeri mengangguk. "Ya sudah yuk!" ajaknya mulai melangkah menelusuri pusat perbelanjaan.

"Aku mau beli skin care," ucap Hana bersemangat.

"Ya sudah, kita ke sana dulu," balas Aeri dengan menggandeng lengan sahabatnya.

Hana mengangguk dan ikut menggandeng lengan Aeri. Tiba mereka di toko skin care, Hana dan Aeri langsung masuk.

Mata Hana langsung berbinar melihat berbagai macam skin care. "Kamu mau beli?" tanya Hana dengan melihat beberapa produk kecantikan yang di display.

Aeri menggeleng. "Nggak, aku masih banyak di rumah," jawabnya.

Hana mengangguk dan mulai memilih skin care. Setelah selesai, Hana langsung membayar. "Yuk, kemana lagi?" tanya Hana.

"Toko baju, ya, ada yang mau aku beli," jawab Aeri.

Hana mengangguk saja dan mengikuti langkah Aeri yang menuju ke sebuah toko baju.

Aeri sedang memilih pakaian yang sudah lama ia inginkan. "Bagusnya warna apa?" gumam Aeri saat memilih pakaian dengan model yang sama namun, beda warna.

"Han-" ucapan Aeri terhenti saat melihat seseorang yang sangat di kenalnya. "Kenapa selalu ketemu, Jeno sih" ucapnya dalam hati. Aeri berharap cowok itu tidak menyadari kehadirannya.

Segera Aeri memilih asal warna pakaian dan langsung membayar di meja kasir agar terhindar dari cowok itu. Setelah membayar, Aeri segera keluar toko. Untuk urusan Hana bisa di hubungi lewat ponsel.

Me
Aku di luar toko. Kamu dimana ?

Tidak lama balasan pesan masuk berbunyi.

Hana
Kok aku di tinggal sih?

Me
Maaf, nanti aku jelasin. Kalau udah selesai belanjanya ke tempat duduk yang ada di depan toko baju ya. Aku tunggu di sana.

Hana

Ya udah tunggu, bentar lagi aku selesai kok.

Me
Okee.

Aeri menghela napas dan memasukan ponsel ke dalam tas kecilnya. Ia memilih duduk di kursi yang tidak jauh dari toko tempat ia berbelanja tadi.

Menunggu Hana keluar, Aeri memilih memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di depannya. "Semua terlihat bahagia, terkecuali dengan aku..." ucapnya dalam hati dengan tersenyum miris.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang