77

9.1K 863 23
                                    

"Cemburu?" tanya Aeri mengerjap setelah mendengar ucapan Hyunjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cemburu?" tanya Aeri mengerjap setelah mendengar ucapan Hyunjin.

"Hmm, jadi jangan harap kamu bisa dekat sama cowok," balas Hyunjin dengan tatapan serius.

Aeri tersenyum tipis. "Posesif," ceplosnya.

Hyunjin menatap Aeri. "Memang."

Aeri mendengus. "Aku nggak suka cowok posesif," ucapnya lagi. "Nggak bisa bebas main sama cowok, terus - ih! Hahaha...geli kak Hyunjin!" lanjutnya saat pria itu menggelitik perutnya.

"Biarin. Supaya kamu tau, kalau cowok kamu ini nggak suka main sama cowok lain," balas Hyunjin semakin menggelitik perut Aeri.

"Hahaha...udah! Geli tau," seru Aeri yang menahan tangan Hyunjin dengan memelas. "Iya, iya, nggak bakal dekat sama cowok kalau bukan urusan penting," lanjutnya.

Melihat wajah memelas Aeri. Hyunjin jadi tidak tega. "Ya udah."

Aeri menghela napas dengan melipat kedua tangannya di depan dada. "Bisa banget ancemnya," kesalnya kemudian mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Hyunjin tersenyum dan setelahnya mencium pipi Aeri. "Terima kasih, sayang," ucapnya.

Aeri membeku seketika. Jantungnya berdetak lebih kencang namun, ia berusaha menetralkan nya. "I-iya."

Aeri memilih melanjutkan belajarnya, tidak lama pesanan minum yang tadi di cafe datang.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri tiba di rumah dengan Hyunjin yang mengantarkannya setelah menunggu Hyunjin menyelesaikan tugasnya sebagai dokter.

"Sayang," panggil Suzy yang berada di ruang tamu.

"Ehh, bunda. Kapan pulang?" tanya Aeri melangkah mendekati sofa dan duduk di sebelah sang bunda.

"Tadi siang. Ayah kamu masih di California. Bunda minta pulang lebih dulu," jawab Suzy dengan senyuman penuh kasih sayang.

Aeri mengangguk. "Ada apa bun?" tanyanya.

"Dua bulan lagi kamu akan lulus sekolah dan..." ucap Suzy dengan senyuman. "Dan kamu akan menikah dengan dokter Hwang Hyunjin," lanjutnya membuat kedua pipi Aeri merah merona. "Besok kamu akan fitting baju. Pilih gaun kesukaan kamu."

Aeri mengigit bibirnya karena merasa senang dan gugup secara bersamaan. "I-iya bun," balasnya.

Suzy gemas dengan putrinya yang terlihat malu. "Bunda dan bunda Riana sudah mempersiapkan semua kebutuhan kamu selama pernikahan berlangsung. Jadi tugas kamu hanya perlu memilih gaun dan cincin pernikahan," ucapnya.

Aeri mengangguk pelan. "Sana istirahat. Bunda akan buat makan malam kesukaan kamu," ucap Suzy.

Aeri senang, karena sudah lama sekali dirinya tidak makan masakan bundanya.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Where stories live. Discover now