34

10.8K 1K 24
                                    

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ


Tibalah Aeri di rumah Felix. Hyunjin dapat chat dari Felix untuk membawa Aeri pulang ke rumahnya.

"Kak," panggil Aeri dengan menatap Hyunjin lekat.

"Hmm?"

"Mau nggak temani aku ke pertunangannya Jeno?" tanya Aeri lagi.

Hyunjin terdiam sejenak. "Kenapa harus saya?" tanyanya balik.

"Aku mau ajak kak Felix, tapi dia ada seminar di luar kota," jawab Aeri dengan memainkan jari tangannya.

"Kalau saya tidak mau gimana?" tanya Hyunjin dengan menaikan alisnya.

Aeri memanyunkan bibirnya. "Ya sudah nggak apa-apa. Aku bisa datang sendiri," balas Aeri dengan wajah memelas dan memalingkan wajahnya kearah lain.

Hyunjin menghela napas. "Ya sudah, saya mau temani kamu. Tapi harus janji sama saya...." jedanya dengan menatap Aeri serius.

Mata Aeri berbinar. "Apa?!" tanyanya semangat.

"Janji, jangan menangis karena cowok itu," jawab Hyunjin tegas.

Aeri mengerjap. "Aku nggak cengeng tahu," balasnya membela diri.

"Ya terserah, tapi saya tidak mau kalau nanti saat datang ke sana kamu malah menangis," ucap Hyunjin.

"Iya, iya, janji deh. Aku nggak bakal menangis," balas Aeri.

Hyunjin mengangguk.

Kini wajah Aeri sudah tidak terlihat murung. "Ya sudah, terima kasih sudah mau jemput aku. Eum, sama hati-hati kak," pamitnya dan keluar mobil Hyunjin.

Hyunjin menatap punggung Aeri yang memasuki rumah. Setelahnya baru pergi keluar kawasan rumah Felix.

Saat Aeri masuk rumah, ternyata ia sudah di tunggu Felix di depan pintu. Sempat terkejut namun, setelahnya menghela napas pelan. "Kenapa harus di depan pintu sih? Aku kaget tahu," Kesalnya.

"Maaf kaget ya?" ucap Felix dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf kaget ya?" ucap Felix dengan senyuman. Aeri memutar bola mata malas.

Felix menatap Aeri intens, membuat Aeri yang di tatapan heran

"Kenapa? Ada yang salah sama aku?" tanya Aeri polos.

Felix mengusak surai hitam Aeri lembut.

"Nggak, gimana belanjanya?" tanya Felix. Padahal ia tahu apa yang terjadi pada adiknya ini.

"Nih, aku belanja pakaian," jawab Aeri dengan menunjukan tas belanjaannya.

Felix mengangguk, ia lebih memilih tak melanjutkan obrolan yang satu ini. Biarkan Aeri yang bicara nanti.

"Bunda kangen sama kamu tuh," ucap Felix mengalihkan topik.

"Oiya dimana bunda?!" tanya Aeri bersemangat.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang