52

11.3K 1.1K 123
                                    

Aeri dan Hyunjin sudah tiba perpustakaan kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeri dan Hyunjin sudah tiba perpustakaan kota. Hyunjin dapat melihat kedua mata Aeri berbinar dan terulas senyuman dari bibir cantik gadis itu.

"Senang banget?" tanya Hyunjin lembut dengan menggenggam tangan Aeri untuk masuk perpustakaan.

"Iya! Aku sudah lama nggak ke sini," jawab Aeri semangat.

Hyunjin mengusak surai hitam Aeri lembut. "Kalau mau ke sini lagi, aku siap temani kamu," ucapnya.

Aeri tersenyum. "Terima kasih kak." Hyunjin mengangguk.

"Selamat datang di perpustakaan kota. Silahkan untuk mengisi daftar kedatangan terlebih dahulu," ucap penjaga perpustakaan.

Aeri mengangguk, ia mulai menulis namannya dan Hyunjin. "Meja berapa yang kosong ?" tanyanya pada penjaga perpustakaan.

"Meja nomer tiga puluh."

"Terima kasih," balas Aeri dan menuju meja nomer tiga puluh bersama dengan Hyunjin.

Tibalah mereka di meja nomer tiga puluh. Aeri langsung melepaskan tas kecilnya dan melangkah ke rak buku yang akan menjadi bahan pertamanya untuk di baca.

Hyunjin menggelengkan kepala, dirinya di abaikan Aeri. Pria itu melirik Aeri yang sudah menuju rak buku.

Tersenyum tipis, Hyunjin berniat membelikan beberapa cemilan untuk Aeri. Ia melangkah ke rak buku untuk mencari gadisnya.

Saat melihat Aeri, Hyunjin tersenyum. Ia mendekati Aeri dan langsung meletakan dagunya di atas pucuk kepala gadis itu.

Aeri tersentak kaget namun, saat ia mencium perfume yang dikenalnya Aeri biarkan. "Kenapa kak?" tanya Aeri tanpa mau menatap Hyunjin. Ia malah sibuk membaca sinopsis buku.

"Kakak mau beli cemilan. Kamu mau apa?" tanya Hyunjin lembut dengan posisi yang masih sama.

Aeri berfikir sejenak dengan jari diletakan di dagunya. "Mie ramen, pizza, snack-"

"Banyak banget, kamu yakin bakal habis?" selak Hyunjin. Masalahnya gadisnya ini memiliki tubuh yang ramping, jadi Hyunjin agak kaget saat mendengar porsi makannya.

Aeri mendengus. "Katanya aku mau apa? Ya aku jawab lah," kesalnya.

Hyunjin tersenyum tipis dan mengusak surai hitam Aeri. "Ya sudah, apa lagi?"

"Itu aja deh, nanti di komen lagi," jawab Aeri agak ketus.

Hyunjin kembali menghela napas pelan. "Maaf deh jangan marah dong," rengeknya.

"Siapa yang marah," balas Aeri.

"Itu, cara ngomong kamu ketus," ucap Hyunjin.

Aeri menghela napas, dan membalikan tubuhnya menghadap Hyunjin.

"Aku, nggak, marah," ucap Aeri dengan penekanan.

Hyunjin langsung tersenyum. "Ya sudah. Aku beli dulu, ya," ucapnya dengan mengusak surai hitam Aeri.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang