F i f t y F i v e

5.7K 551 582
                                    

"Semuanya baik-baik saja?" Suara Chase membahana seisi Ford Ranger Double Cabin sementara mobilnya melesat membelah angin dengan kecepatan tinggi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Semuanya baik-baik saja?" Suara Chase membahana seisi Ford Ranger Double Cabin sementara mobilnya melesat membelah angin dengan kecepatan tinggi.

Aku belum ingin menurunkan kecepatan, merasakan adrenalin menyenangkan sampai menjawab riang. "Ya! Semuanya baik-baik saja."

Brand menggeram kesal di sampingku. "Dia mengemudi seperti monster."

"Kupikir, kau yang mengemudi," kata Chase di seberang sana, berbicara kepada Brand.

"Monters betina ini menendangku ke kursi penumpang," erang Brand.

Aku menahan tawa, selalu suka membuat Brand kesal. "Anak buahmu tak segarang King Kong ketika mengemudi, Chase." Melirik Brand, aku berniat mempermainkan mereka. "Terlebih kami dibuntuti."

Suara Chase penuh antisipasi. "Siapa? Kenapa kau tidak memberitahuku, Brand?"

"Astaga!" Brand melototiku, berteriak marah. "Dia berbohong! Demi Tuhan, tidak ada yang membuntuti!"

Aku tertawa lepas, mengubah alasannya. "Aku harus mengebut karena terlambat."

Brand menggeram. "Terlambat? Omong kosong. Aku tahu jadwalmu bekerja, Gwen."

Kuberikan lirikan sinis, memancing sisi Brand yang berisik. "Apakah kau percaya itu, Chase? Dengar dan katakan pada Master bahwa wanita ini butuh pergi ke psikoterapis karena dia sedikit gila. Tidak! Dia tidak sedikit gila melainkan benar-benar gila! Dia mendeskripsikan kata terlambat dengan menerobos lampu merah, berada di jalur berlawanan, dan berbelok tajam sampai Fordnya hampir terguling. Dia mengada-ngada dibuntuti mobil lain agar bisa bermain Need For Speed."

Aku sudah terbiasa mendengarkan mereka berinteraksi. Chase mudah menertawakan banyak hal, termasuk ocehan Brand. Dan aku selalu senang jika Chase berada di pihakku. "Tenanglah. Kau akan selamat."

Brand mendengkus sinis. "Setidaknya, asuransikan jantungku. Aku sering serangan jantung akhir-akhir ini."

Tawa Chase tumpang tindih dengan tawaku. Membuat Brand ikut tertawa. Itulah para pengawal Braden yang tak lain anak buah Edmund. Mereka itu seram jika dilihat dari jauh, tetapi akan sangat lucu jika dilihat dari dekat.

"Bagaimana Vegas? Apakah Braden baik-baik saja?" tanyaku, berubah serius. Begitu juga dengan Chase. Perubahaan suasananya membuat suara Chase menajam. "Semua tetap terkendali."

Tampaknya, pertanyaanku sia-sia bahkan rasanya aku tak perlu bertanya. Aku bisa menebak bagaimana situasi di sana.

Chase mengakhiri telepon tepat saat kami sampai di Pennsylvania Convention Center. Hari ini adalah hari ketiga Wedding Expo, dan antrian mobilnya lebih panjang dari kemarin. Selagi menunggu dalam kemacetan, aku termangu sembari memainkan jam tangan pemberian Braden.

Bisa kurasakan denyut nadiku di sana, juga merasakan memar yang memudar. Jejak luka itu mungkin akan lenyap, tetapi ingatan bagaimana aku mendapatkan lukanya tak akan pernah lenyap.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now