T h i r t y S i x

24.3K 2.1K 496
                                    

Gagal total

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gagal total. Aku mencoba begitu keras sejak terbangun terlalu dini untuk kembali terlelap tapi mataku tak kunjung terpejam. Ketika matahari naik, cahayanya menembus ke dalam kamar penthouse melalu jendela-jendela.

Aku mengamati wajah cantik Gwen selama berjam-jam, dan tetap merasa begitu gelisah. Kubiarkan tubuh telanjang kami saling bersentuhan. Namun, itu pun tak berhasil membuatku jauh lebih baik.

Lalu tepat jam 6 pagi, ponselku berdering menandakan email masuk.

Hasil penelitianku pada perusahaan media yang kita akuisisi sesuai prediksimu. Neraca keuanganannya yang terbaik.  - J. T.

Aku mengabaikannya, kembali memandangi Gwen dan fokus pada tubuh hangatnya yang membelitku. Kemudian, tepat jam 10:15 pagi, aku mendapatkan pesan singkat.

Apakah kau mendapatkan email tentang McCharty? - J. T.

Akhirnya. Mataku terpenjam meski hanya beberapa detik tapi bukan untuk tidur. Terjangan kepenatan menggogoti tiap sel syaraf di dalam sana. Kini aku tak bisa mengabaikannya. Sangat perlahan, aku menyeret tubuh dari ranjang agar tidak membangunkan Gwen. Aku bergegas masuk ke kamar mandi sembari menghubungi John.

Dia mengangkat di dering pertama. "Maaf mengganggumu, Brad. Tapi—"

"Dimana?" tanyaku, langsung ke inti permasalahan.

John mendesah frustasi. "Royal Suite di Lotte New York Palace. Kami membutuhkanmu sekarang."

Tubuhku menegang. Menyadari maksud perkataannya, aku mendadak ingin memukul cermin di depanku. Tapi itu hanya tindakan tolol.

Dengan mengepalkan tangan, aku mengendalikan diri. "Ok."

Aku mengakhiri sambungan telepon lalu menyalakan pancuran. Air dingin menghujami tubuhku yang kepanasan. Gelombang amarah di pagi hari adalah cara terburuk untuk memulai hari, dan aku benci merasa tidak bisa memercayai siapa pun. Lagi.

Siapa? Pertanyaan itu terus menerus menerjangku tanpa henti.

Hari demi hari dalam kekacauan yang begitu menggilakan, terlebih tentang pengkhianatan seseorang yang mencuri kelemahanku dalam sistem pelelangannya, membuatku berada di titik terendah sehingga mempertanyakan kepercayaan orang-orang terdekat.

Sudah pasti mereka. William, Michael, dan John. Juga orang-orang terdekat orang tuaku. Keluarga Robinson dan keluarga Murphy.

Bahkan tadi malam, setelah mendapatkan banyak sekali kepuasan dari Gwen, aku bersikap layaknya bajingan terkejam karena terlalu memikirkannya. Prasangka dimana Edmund yang sengaja mempermainkanku. Juga—prasangka dimana Gwen yang akan berkhianat.

Dua prasangka itu bagai ular beracun yang merayapi tubuhku kemana pun, bersiap-siap dan menunggu waktu tepat untuk mengigitkan bisa.

Aku menghela napas panjang, menepis kegelisahan lalu membasuh diri. Begitu selesai, aku berpakaian sembari mengamati Gwen di ranjang. Setengah tubuhnya tertutup selimut. Ekspresinya begitu tenang sementara rambutnya berhamburan di bantal.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now