E i g h t e e n

39.2K 3.3K 401
                                    

Keesokan paginya, kami sarapan di restoran rooftoof

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan paginya, kami sarapan di restoran rooftoof. Restoran yang sama saat makan malam bersama keluarga Sharp tadi malam. Kami menikmati berbagai sajian lezat dengan pemandangan matahari terbit.

Hal terbaik untuk memulai hari yang lebih baik.

Aku sudah bersetelan jas, begitu juga ketiga pria lain karena harus mendatangi beberapa pertemuan. Hanya Gwen yang berpakaian tidur.

Gaun malamnya jauh lebih baik. Tidak terlalu seksi dan tertutup mantel tipis. Dengan rambut diikat berantakan, dia menyempurnakan pemandangannya. Gwen terlihat masih mengantuk, sering menguap beberapa kali tapi rasa kantuk itu tetap terkalahkan ketika dia mengunyah makanan.

Aku tidak tahu apa yang orang lain pikirkan jika melihat kami. Empat pria bersetelan jas rapih, sudah siap mengguncang dunia dan duduk bersama satu wanita yang tidak memedulikan dunia itu.

Bahkan dia tidak terintimidasi dengan kemewahan di sekelilingnya. Sangat natural, tidak di buat-buat atau di paksakan. Begitu nyaman dengan dirinya sendiri.

Kepercayaan diri itu membuatnya terlihat jauh lebih cantik dan menakjubkan.

Michael duduk di seberang Gwen, tidak bisa menahan pertanyaannya lagi. "Kau benar-benar mabuk tadi malam, Gwen?"

Karena duduk di tengah-tengah mereka, aku bisa memerhatikan ekspresi semua orang. Gwen melirikku sebentar lalu melirik Michael selagi mengangguk.

William menangkap tatapanku, menyeringai tipis dan langsung berkata tanpa basa-basi. "Jujur saja, aku masih penasaran apa yang sebenarnya kalian—"

Aku menyelanya, tahu betul apa yang ingin William ketahui. "Bukan urusanmu."

Seketika para pria menahan bermacam-macam ekspresi yang kuartikan dengan satu kata, yaitu penasaran. Ini bukan hal baru. Meski menghargai ranah privasi masing-masing, terkadang mereka melakukan sebaliknya.

Aneh memang karena aku mempertahan keberadaan mereka bahkan lebih aneh lagi ketika kami sarapan seperti sekarang padahal sudah beberapa tahun berlalu aku selalu menghindar. Dikarenakan suatu alasan, banyak ajakan mereka yang kutolak diluar keperntingan pekerjaan.

Jika datang pun, aku tidak akan bertahan lebih dari tiga jam.

Dan sekarang, hanya karena beberapa sogokan peluang bisnis yang John berikan maka aku mengizinkan mereka tinggal di penthouse. Juga membuntutiku meski aku begitu muak.

"Benar." Gwen menatap kami bergantian sembari mengunyah. "Jangan terlalu memikirkan keberadaanku. Anggap saja aku menumpang liburan bersama kalian."

Gwen melirikku geli tapi kesekian kalinya, ada yang dia sembunyikan dalam tatapan itu.

"Atau kalian bisa menganggapku wanita yang di sewa Braden." Jeda sebentar, dia menatap William dengan sinis. "Jangan mengomentarinya karena memang itu yang terjadi."

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now