T w e n t y F o u r

30.7K 2.9K 229
                                    

Dari luar orang-orang akan menganggap PublicUs adalah cafe ramah lingkungan dengan coffeebar khusus yang terletak di Distrik East Fremont Downtown Las Vegas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari luar orang-orang akan menganggap PublicUs adalah cafe ramah lingkungan dengan coffeebar khusus yang terletak di Distrik East Fremont Downtown Las Vegas. Tapi beberapa pelanggan special tahu transaksi lain yang selalu terjadi di cafe itu.

Para pramusaji atau wanita jalang sama saja, melayani tamu sesuai tujuannya. Hanya pakaian yang membedakan. Seragam untuk pramusaji sementara wanita jalang berpakaian selayaknya tamu bertujuan menyembunyikan transaksi prostitusinya.

Sembari menggenggam botol bir, aku mengamati beberapa pramusaji yang melakukan kegiatan rutin seperti menyapa yang baru datang. Memberikan daftar menu. Mencatat pesanan mereka. Memberikan catatan itu untuk diproses. Menunggu sebelum memberikan pesanan sesuai yang pelanggan inginkan.

Lalu mataku beralih ke deretan meja dimana beberapa wanita tersebar. Dari bagaimana pakaiannya saja, aku tahu bahwa mereka yang akan menjual tubuhnya.

Mereka melakukan kegiatan rutin juga seperti menyapa pelanggan yang dikenal. Duduk. Berbincang. Bermain mata selagi memesan makanan sebelum pergi kemana pun yang mereka inginkan. Jika pelanggannya lebih special, maka kegiatan rutin itu akan berubah. Seperti menerima panggilan telepon. Memakai baju terseksi dengan riasan terbaik sebelum pergi kemana pun yang mereka sepakati.

Mungkin itu yang dilakukan wanita di kejauhan sana.

Dengan rambut terurai, dia memakai gaun bermotif leopard yang menutupi payudara dan bokongnya saja. Dia berbicara dan tertawa pada seseorang di seberang telepon entah berapa lama. Setelah mengakhirinya, dia beranjak berdiri lalu melambaikan tangan ke arahku sembari tersenyum lebar.

Aku hanya tersenyum tipis, meneguk bir lagi sementara wanita yang bernama Laura itu pergi meninggalkan cafe.

Kami sudah lama tidak bertemu dan hari ini, kami kembali bertemu untuk pertama kalinya setelah malam tahun baru. Dia menyapaku, berbasa-basi sebentar lalu melakukan pekerjaannya. Hanya sebatas itu kami menjalin pertemanan.

Laura tidak begitu peduli apa yang sedang kurasakan dan aku pun tidak peduli pelanggan mana yang akan Laura datangi.

Namun berbeda dengan wanita yang menghampiriku sekarang. Madame Trease sering berlalu lalang ke meja paling ujung dimana aku sedang meratapi kehidupanku seperti seonggok kotoran karena terlalu berantakan.

Dia begitu peduli padaku.

Kali ini, aku agak terkejut ketika dia menyodorkan pizza dari Pizza Rock yang terlihat seperti sekotak bangkai di film-film horror.

Sial! Kenapa ceritaku terasa lebih mengerikan dari cerita horror itu?

"Makanlah, Gwen." Sembari duduk, Madame Trease mengelus bahuku. "Jika tidak—"

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now