F o u r t y S e v e n

6.6K 669 339
                                    

Di hari pertama pasca operasi Edmund dan Braden, aku begitu kalut dan kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hari pertama pasca operasi Edmund dan Braden, aku begitu kalut dan kebingungan. Rasanya aku kesulitan mencerna hal-hal yang terjadi.

Tentu saja aku terlihat baik-baik saja dari luar. Aku tak lagi kelelahan meski tertidur beberapa jam. Mandi dan bergantian pakaian. Bahkan aku sudah menimbun energi dengan memaksakan diri makan meski tidak berselera.

Namun, aku begitu kacau di dalam sana.

Kenapa aku tidak menyadarinya, Alam Semesta? Termangu duduk di kursi, aku mengamati Braden yang tak kunjung siuman.

Dengan terbalut pakaian rumah sakit, bajingan itu benar-benar berbeda. Terlihat lemah bukan kata yang tepat. Mungkin lebih terlihat begitu manusiawi.

Mataku menemukan rambutnya tanpa jel sementara bakal janggutnya sedikit memanjang. Tapi Braden terlihat lebih muda dari biasanya. Dia tidur sangat nyaman dan tenang seolah berbagai tekanan dalam kehidupannya terlucuti.

Meski begitu, aku tetap membenci situasinya.

Terkutuk! Seharusnya, aku tidak melewatkan sedikit pun. Mengeratkan cengkraman di jemarinya, aku menempelkan dahi ke punggung tangan Braden selagi mengutuk entah pada siapa.

Ini salah. Ada yang salah dengan semua ini.

Maksudku, Braden terlalu berlebihan dan luar biasa menyebalkan. Berulang kali berlagak kuat sementara dia tahu betul efek apa pun yang ditimbulkannya akan sangat memengaruhiku. Mengguncangku teramat dahsyat.

Aku baru menyadari Braden tertembak sepanjang perjalanan ke rumah sakit bersama Edmund. Jasnya yang berlubang dan basah menjadi bukti nyata. Bahkan dalam kondisi sekarat, Edmund menyadarinya juga.

Singa Jantan itu pun berlagak kuat dengan mengusirku, memaksaku turun dari ambulan. Demi Tuhan, aku hampir saja menurutinya karena begitu khawatir. Tapi itu tidak terjadi. Aku berhasil menahan diri, mengingat lagi janjiku pada Braden.

Ditengah keresahan, aku dikejutkan ketika sampai di rumah sakit. Bukan karena menemukan dr. Robinson yang sudah menunggu melainkan terkejut karena menyaksikan betapa berbedanya situasi yang kujumpai.

Ambulan terhenti di bagian rumah sakit yang sepi, dan aku baru menyadari tidak pernah mendengar suara sirine sejak memasuki ambulan.

Kemudian, beberapa pria membawa Edmund melalui lorong-lorong gelap entah kemana karena dr. Robinson menahanku, melarangku mengikutinya.

Sungguh aku menyadari siapa mereka. Meski berbeda dengan Chase, Chad, atau pun Brand, meski mereka berpakaian medis termasuk paramedis di dalam ambulan yang sudah menangani Edmund sejak awal, aku tahu bahwa mereka adalah orang-orang McCharty.

Ekspresi beserta perawakannya menunjukkan siapa sebenarnya mereka.

"Aku sudah berjanji akan menemani Enzio sampai—"

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang