T w e n t y E i g h t

31.2K 2.8K 559
                                    

Apakah ini yang disebut ibu dengan lebih dari kehidupan itu sendiri?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apakah ini yang disebut ibu dengan lebih dari kehidupan itu sendiri?

Aku terus memikirkannya ketika memandangi sekeliling. Matahari senja, menyebarkan cahaya di langit. Laut biru, begitu luas terhampar di depan sana. Pasir putih, sangat lembut memanjakan yang menginjaknya. Pohon palem, tersebar di pantai dan selalu berdesir setiap angin berhembus.

Pertengahan bulan Juni menjadi awal musim terbaik sepanjang tahun untuk menghabiskan waktu di pantai. Sudah satu jam terakhir aku terlentang di pasir terbalut tikar kain, dan entah berapa orang yang kuperhatikan.

Ada banyak pasangan, beberapa bergandengan tangan, yang lain bermain air di ombak. Anak-anak mengubur diri sampai leher di pasir, beberapa berlarian lalu bercipratan air. Orang dewasa berselancar, berjemur, atau melakukan aktifitas pantai lain yang terlihat menyenangkan.

Itulah hidup. Entah lebih atau tidak. Entah hidupku atau bukan.

Aku menghela napas panjang, beranjak duduk sebelum menyesap minuman yang mereka sebut dengan Classic Margarita. Begitu air dinginnya menyegar tenggorokanku, aku mengalihkan pandangan ke sekumpulan pria yang sedang bermain bola voli.

Dengan memakai celana pantai, Ronald dan ketiga temannya tampak menikmati permainan itu. Berlarian, melompat, memukul bola, tertawa, dan berteriak. Tidak jauh dari mereka, aku memakai bikini yang baru saja dibeli selagi berjemur setelah Perrie menyeretku keluar dari kamar hotel.

Kapan aku memakai bikini di pantai? Tidak pernah. Las Vegas tidak ada pantai. Menggelikan memang tapi disinilah aku. Di pantai Miami yang begitu luar biasa indah. Menjadi anggota dari kumpulan mereka. Kami telah melewati tiga pembukaan restoran di berbagai daerah. Selain tadi malam di daerah South Beach, Miami.

Kami pun melakukannya di Virginia dan Carolina Utara.

Aku terlalu naif jika tidak mengakui bahwa perjalanan ini cukup menyenangkan, dan rasanya aku merasakan lagi arti dari kata kebebasan. Meski masih melakukan training online sepanjang perjalanan dan agak kewalahan karena perbedaan waktu, itu tidak benar-benar jadi masalah.

Hanya saja—kenapa waktu terlalu cepat berlalu, Alam Semesta? Beberapa hari lagi, aku akan berada di Las Vegas. Sungguh hotel yang nyaman, restoran yang megah, tempat-tempat menyenangkan untuk berlibur, dan berbagai sajian nikmat tidak cukup mengalihkanku dari ingatan bahwa aku akan bertemu dengan dia.

Bahkan ketika bayangan seringai Edmund, si Pengawal Berambut Panjang itu muncul, bayangan Braden lebih menghantui. Dan ketika itu terjadi, aku merasa menjauh dari dunia yang berputar di sekelilingku.

Layaknya sekarang. Di tengah keindahan matahari senja, langit dan laut biru yang fenomenal karena baru pertama kali kulihat, aku tetap merasa hampa. Kebingungan. Dan tersesat.

Sindrom tanpa Braden kembali menghantamku dengan cara yang lebih mengerikan. Aku berhasil melewatinya dalam beberapa bulan tapi kini aku seolah kembali ke titik awal. Merasa lemah, tak berdaya karena sangat teramat merindukannya. Juga terlalu takut menghadapi pertemuan kami kelak.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now