F i f t y O n e

7.3K 661 650
                                    

Seharusnya kehidupanku sempurna malam ini, Alam Semesta!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seharusnya kehidupanku sempurna malam ini, Alam Semesta!

Makan malam di kediaman McKinley merupakan mimpi terindah bagiku, dan memang begitu adanya. Tak cukup memberi sesuatu yang lebih luar biasa dari cinta, kini Braden memberiku keluarganya.

Hal lain yang tak pernah kudapatkan dari siapapun.

Sungguh. Aku atau Braden tahu bahwa kami menjalani hidup pada masa kini, tapi masa lalu merupakan bagian dari kehidupan yang akan dibawa kemana-mana. Dan malam ini, masa laluku yang menjadi masalah.

Mungkin bagi sebagian orang itu tidak penting. Namun, akan selalu ada yang mendramasitirnya. Entah masa laluku penting atau tidak, yang jelas perilaku mereka didasari rasa benci.

Sungguh. Aku atau Braden pun tidak peduli pada penilaian mereka, tapi saat kebusukanku diungkapkan di hadapan Steffani McKinley, rasanya lebih dari mimpi buruk. Aku merasa ditelanjangi paksa, begitu dipermalukan meski tidak ada yang menertawakan. Atau mungkin mereka sedang menertawakanku dalam hati. Siapa yang tahu.

Kemudian, ditengah kekacauan itu, aku semakin terguncang mendengar lamaran Braden. Tidak tepat. Itu bukan lamaran melainkan paksaan. Waktunya tidak tepat, tidak dalam situasi yang setiap wanita inginkan.

Sungguh. Aku begitu melayang, nyaris merasa sinting ketika menyaksikan Braden yang bertekad menikahiku. Wanita mana yang tak bersedia menjadi istri dari seorang McKinley. Sekalipun ada, pasti hanya wanita gila. Kuharap, aku bukan wanita gila itu.

Yang benar saja! Terkutuklah aku jika menolaknya.

Begitu melampiaskan seluruh air mata di depan Steffani McKinley tanpa rasa malu karena terlampau tak waras, akhirnya, aku bisa tersenyum bahagia. Braden tak lagi membahas pernikahan yang kutakutkan, menyambutku di kamarnya dengan ciuman maut. Bahkan Edmund menyerahkan tumpukan kotak pizza favoritku.

Oh, Alam Semesta! Ini surga. Diapit dua pria lezat dan dikelilingi makanan lezat.

Karena berencana menginap, Chase membawakan pakaian ganti. Aku sudah membasuh diri dan memakai gaun tidur pendek, tak berlengan dari sutra berwarna peach ketika kami menikmati pizza beserta diet coke dalam situasi menyenangkan.

Sudah jelas aku paling berisik di antara mereka.

Aku senang membuat Edmund kesal, selalu menggodanya dengan mengacak-ngacak rambut singa itu disaat kesempatan muncul. Aku dan Braden menertawakannya sementara Edmund tidak bisa tertawa. Dia hanya akan menggerutu kesal. Dan aku mulai menggilai senyuman lebar Edmund yang luar biasa menawan.

Malangnya, kebahagiaan itu pun berlangsung sebentar. Sejak Edmund menantang Braden bermain games, kamar ini kembali sunyi dan dingin. Tak peduli seberapa keras aku mengoceh, mereka tetap mengabaikanku.

Keparat! Bersila di lantai berkarpet, aku memerhatikan keduanya yang kini duduk di kursi ottoman yang berada di depan ranjang raksasa. Aku mengunyah pizza, memilih bungkam selagi menikmati pemandangan mereka.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Where stories live. Discover now