Chapter 44 : Going Back.

114 23 9
                                    

Setelah menjelaskan pada Alice dan Ling selama beberapa jam lamanya, akhirnya keduanya paham juga. Sebetulnya yang agak merepotkan adalah menjelaskan pada Ling daripada menjelaskan pada Alice, karena Ling sangat tidak percaya akan keberadaan dunia lain, terutama tentang Red yang dari dunia lain juga.

Karena itulah ini menjadi penjelasan yang cukup panjang.

Tapi akhirnya dia menerima kenyataan dan percaya juga.

Kini Red masih bingung tentang caranya untuk kembali.

Sementara pria yang baru saja dia temui itu terus meyakinkannya untuk menetap saja.

Red tentunya menolak ini, karena dia mempunyai orang - orang yang menunggunya didunianya.

Keduanya juga menyadari sesuatu, walaupun berasal dari dunia yang sama, tapi mereka berdua berasal dari waktu yang berbeda.

Saat Red sedang mengelilingi desa ilmuan yang sudah setengah hancur itu, dia menyadari bahwa tangan kanannya mulai menghilang secara perlahan.

Hal ini juga diaadari oleh Alice dan Ling yang langsung memberitahu Bayu yang sedang sibuk membantu beberapa penduduk desa.

Dengan cepat dia menghampir Red yang sedang panik.

"Kalau begini bagaimana caraku untuk 'ritual'?." ucap Red dengan panik saat melihat tangan kanannya yang mulai hilang.

"Apa yang kau bicarakan?." tanya Ling.

"Ah tidak." dengan cepat Red menjawab pertanyaan Ling.

"Kau tahu apa yang terjadi padaku?." tanya Red pada Bayu.

Pria yang ditanya tersenyum.

"Itu, tampak seperti saat kau dulu menghilang." ucap Alice.

"Yap."

"Kau akan pulang." ucap Bayu dengan senyuman kecil diwajahnya.

"Benarkah?." tanya Red yang secara perlahan mulai memudar bersama dengan motornya.

"Ya, aku sebetulnya masih ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan di dunia kita, tapi sepertinya aku tidak akan mengetahui itu." ucap Bayu dengan santai, dia mengulurkan tangannya dan menepuk pundak Red.

Red tersenyum.

"Jika aku memang kembali, aku akan mengunjungi makammu kawan." ucap Red dengan nada bercanda.

Bayu yang mendengar itu tertawa.

"Pastikan kau membawa bunga ya." balasnya pula.

"Heh." Red tersenyum dan menghilang dari hadapan mereka bertiga.





*******






Red kini sudah berada dijalan yang sama seperti sebelum dia menghilang sebelumnya.

Motornya juga sudah menunggu dengan setia disampingnya.

Dia kemudian menghidupkan motornya dan pergi untuk mengambil paket milik adiknya.

"Itu benar - benar pengalaman yang aneh."

"Tapi entah kenapa, aku merasa pernah berada di dunia yang seperti itu, penuh dengan monster dan hal berbahaya lainnya."

"Kuharap itu hanya perasaanku saja." kepala Red penuh dengan pertanyaan.

Tapi dia dengan cepat menepis semua pertanyaan - pertanyaan itu dan kembali memenuhi pikirannya dengan gacha dan hentai Oneesan.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now