Chapter 65 : Almost

66 17 2
                                    

Narga, Fiize dan Cinder menurunkan senjatanya dan melangkah mundur secara perlahan tanpa membalikkan badan hingga akhirnya mereka berada dihadapan Red.

Ketiganya berbalik dan langsung berlutut dihadapan Red. Tidak ada yang berani menatap wajah Red, ketiganya menatap kebawah.

Fiize melepaskan helm samurainya dan meletakkannya di sisinya. Ini membuat Goro terkejut, karena awalnya dia mengira Fiize adalah pria, terutama tinggi Fiize yang tidak seperti wanita normal. (Dia sedikit lebih tinggi dari Red.)

Mereka dapat merasakan luapan aura gelap yang dikeluarkan oleh Red, bahkan para Dark Elf yang ada diruangan itu serta Goro dan Question5 dapat melihat aura gelap yang keluar dari tubuh Red itu.

Secara perlahan aura gelap itu menghilang.

Setelah merasa bahwa Red tidak mengeluarkan aura aneh itu lagi, Narga membuka mulutnya.

"Master..." ucapannya terhenti, dia menelan ludahnya.

"Kalian jangan bertindak sembrono seperti itu, aku tidak mau membuat seisi desa ini menjadi musuh kita." potong Red.

"Tapi Master, sudah sewajarnya kami membalaskan perbuatan mereka padamu." sambung Fiize.

"Aku paham." ucap Red santai.

Dia menghela nafas panjang.

"Berdirilah." lanjutnya

Mendengar itu, ketiganya berdiri secara perlahan, tapi masih tidak berani menatap wajah Red.

Para Dark Elf serta Goro dan Question5 terbengong - bengong melihat itu.

Tapi apa yang Red lakukan selanjutnya lebih membuat mereka terkejut, karena dia mengangkat kedua tangannya dan mengusap lembut kepala Narga dan Fiize.

Ini tentunya membuat keduanya sedikit kaget, mereka berdua mengira Red akan menampar mereka saat dia mengangkat kedua tangannya tadi.

"Aku senang kalian mengkhawatirkan ku." ucap Red, dia juga tidak lupa mengusap lembut kepala Cinder.

Ini membuat ketiganya sedikit tersipu malu dan senang.

Tapi tidak dengan Goro, dia justru menjadi kesal dan cemburu melihat itu.

Red dapat melihat Goro yang dibakar api kecemburuan.

Dia berpura - pura tidak melihat itu.

Narga dan Fiize menyarungkan pedangnya, Narga kemudian kembali masuk kedalam bayangan Red, Fiize juga mengikutinya, sebelum itu dia mengambil helm samurainya barulah dia masuk kembali kedalam bayangan Red.

Sementara Cinder memakai kembali topeng yang Red pinjamkan untuk menyembunyikan wajahnya yang tersipu.

Elf tua yang merupakan kepala desa itu menatap Red dengan tatapan kagum.

Dia kemudian menyuruh para Dark Elf kecuali anaknya untuk pergi meninggalkan mereka dan kembali ke pos jaga mereka masing - masing.

Setelah hanya tinggal mereka berenam saja, elf tua itu berbalik dan menatap Goro dan Question5.

"Mohon maaf adventurer sekalian atas keributan tadi." ucapnya sambil membungkuk.

"Jika bisa aku ingin berbicara dengan adventurer ini secara empat mata." lanjutnya sambil menunjuk Red dan Cinder.

Keduanya saling tatap. Setelah mengangguk paham, akhirnya Goro dan Question5 melangkah untuk keluar dari rumah itu.

"Senpai, aku akan menunggumu diluar sambil melihat - lihat desa ini." ucap Question5. Red mengangguk.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now