Chapter 76: Lord of the Sea

79 15 31
                                    

Sudah 3 hari berlalu, jujur saja mempelajari buku yang diberikan oleh Alter benar-benar membuatku tidak bisa tidur. Buku 'sihir untuk pemula' sudah habis kupelajari dalam 3 hari ini, aku sudah bisa dibilang cukup paham walaupun begitu aku sudah memperagakan apa yang ada di buku itu, tetap saja tidak bisa mengeluarkan sihir apapun.

Aku sedikit merasa tertipu, atau mungkin dunia ini tidak mempunyai sihir.

Aku juga sesekali mengecek keadaan Question5, dalam 3 hari terakhir Goro juga mengunjungi Question5 dengan alasan yang sama sepertiku. Jika melihat kondisinya sepertinya dia tidak apa-apa.

Haruskah aku mengatakan bahwa adiknya yang cantik itu ikut dengannya? Dia dan adikku tampaknya menjalin hubungan persaingan yang aku tidak mengerti, mereka mempersaingkan sesuatu yang bahkan adikku tidak mau memberitahukannya padaku.

Apapun itu aku memutuskan untuk mengecek dunia Continent World, sebelum ini sebuah pemberitahuan secara tiba-tiba muncul di smartphone-ku mengatakan untuk segera login.

Adikku juga menerima pesan yang sama.

Saat aku login, aku berdiri di kapal yang sama, adikku juga berdiri disampingku.

Disana ada sebuah sistem yang memberitahukan:

[48 player sudah berada didalam game, tahap kedua memasuki benua kedua dimulai dalam... 3... 2... 1...]

Setelah sistem berhenti menghitung mundur, kapal berguncang. Disaat yang bersamaan tentakel mulai menjulur keluar dari lautan.

[Kalahkan atau usir 'Lord of The Sea, Kraken lvl 300.

Jika batas waktu habis, Kraken akan pergi, hadiah tetap akan diberikan pada player yang bertahan hidup sementara yang terbunuh akan dihidupkan kembali, bila semua player terbunuh berarti misi gagal dan semua player akan di teleport kembali ke benua pertama.

Hadiah:
-Eksklusif Item dari sang Lord of The Sea (tingkat kelangkaan tergantung dari kontribusimu.)
-Para penduduk di pesisir pantai benua kedua akan mengenal kalian sebagai para pemberani yang melawan 'Lord of The Sea.]

[Waktu: 30 menit.]

Aku sedikit tersenyum melihat sistem itu dan bersiap untuk melawan sang Kraken.

Kapal kembali berguncang, tentakel yang tadinya hanya ada disekitaran kapal mulai melilit kapal, beberapa player dengan sigap langsung menyerang tentakel itu.

"Jangan biarkan monster itu menenggelamkan kapal ini!." Seru seorang player.

"Kita serang tentakelnya bersama-sama!." Seru player lain.

Karena berada diatas sebuah kapal, para player tidak berani terlalu berlebihan dalam menggunakan skill mereka.

Aku juga ikut serta dalam menyerang tentakel itu, menusuk, menebas, bahkan aku menggunakan skill 'Dagger Thrust' beberapa kali.

Untuk saat ini aku tidak memanggil Companionku, karena aku harus menyimpan 'Mana' untuk disaat si Kraken menampakkan kepalanya.

Tapi aku tetap meminjam pedang milik Narga.

Guild pertama dan para player setelah guild pertama yang menuju ke Benua kedua semuanya mengatakan hal yang sama, "hampir mustahil untuk membunuh Kraken tersebut.".

Alasannya karena si Kraken itu akan menampakkan seluruh tubuhnya disaat-saat terakhir dimana waktu hanya tinggal sedikit, kira-kira hanya sisa 5 menit.

Si Kraken itu juga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, walau begitu lemah terhadap es dan listrik.

Serangannya juga membuat player akan kesulitan untuk menggunakan skill karena si Kraken itu selalu mengguncang kapal.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now