Chapter 68 : Bow of Wind and...

71 17 1
                                    

Red kini duduk dipinggir desa, kini suasana desa sedang berkabung karena kematian kepala desa mereka.

Suasana malam didesa itu cukup indah, jika saja tidak terjadi hal buruk sebelumnya, mungkin Red dapat menikmati suasana itu.

Goro dan Question5 sedang membantu para penduduk desa.

Red menatap pecahan topeng Avarus yang ada ditangan kanannya itu.

"Kurasa aku akan men-summonnya diluar desa saja." gumam Red sambil menyimpan pecahan topeng itu kedalam inventorinya.

Saat dia hendak berdiri, beberapa Dark Elf menghampirinya.

"Adventurer." sapa dark elf pria yang paling depan.

Goro dan Question5 juga bersama mereka.

"Ada apa?." tanya Red.

"Kami ingin sedikit memberikan hadiah terima kasih karena sudah menyelamatkan desa ini." jawabnya.

Dia kemudian menyuruh seorang Dark Elf wanita yang membawa sesuatu yang dibungkus kain.

"Kami ingin memberikan ini. Bow of Wind." lanjutnya.

Red terdiam sebentar.

"Bukankah ini benda peninggalan kepala desa? Kenapa kalian memberikannya padaku?." tanya Red.

Pria itu tersenyum.

"Kami melihatnya mengorbankan dirinya untukmu, kami yakin itu adalah keinginannya."

"Kami juga tidak keberatan." lanjutnya.

Goro dan Question5 menghampiri Red.

"Terima saja senpai."

"Ya, bukankah kau kehilangan senjatamu karenanya juga?." tanya Goro menepuk pundak Red.

Red tersenyum tipis.

"Baiklah."

Red mengambil panah biru itu.

[Bow of Wind.

Sebuah panah yang selalu dikelilingi oleh angin, dapat membentuk anak panah dari Mana Player yang menggunakannya. (Tidak memerlukan anak panah.)

Jika ditembakkan sesuai arah angin bertiup, akan meningkatkan laju anak panah serta menaikkan Damagenya. Jika melawan arah angin tidak meningkatkan Damage dan laju anak panah.

Mana Consumption: 100 Mana/Arrow.]

Red menyimpan panah itu diinventorinya.

Dia kemudian berterimakasih pada para Dark Elf yang memberikannya panah itu.

Karena sudah bermain cukup lama, Red kemudian memutuskan untuk keluar dari desa Dark Elf, Goro dan Question5 memutuskan untuk menetap sedikit lebih lama dan membantu para Dark Elf sedikit.

Setelah keluar dari goa dibalik air terjun yang merupakan pintu masuk ke desa Dark Elf, Red berjalan sedikit jauh ke utara, setelah itu dia memutuskan untuk Log Out.

Keluar dari kapsul VR Red langsung menatap jam dinding.

Sudah tengah malam.

Dia kemudian berjalan menuju kasurnya dan melihat adiknya tertidur nyentak dikasurnya.

Karena tidak ingin tidur di lantai, akhirnya Red tidur dengan adiknya itu.









......







Red membuka matanya, dia menyadari sesuatu.

Ini bukanlah dunia nyata, ini adalah dunia mimpi.

Tempat yang sama seperti sebelumnya, seolah lanjutan dari mimpi sebelumnya. Seorang pria yang mirip dengannya berdiri dihadapannya.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now