Chapter 64 : Clash

72 16 2
                                    

Red dkk terus mengikuti wanita Dark Elf itu, mereka berjalan cukup lama hingga akhirnya sampai ke sebuah goa kecil yang tersembunyi di balik sebuah air terjun.

Wanita itu mengarahkan mereka memasuki goa tersebut.

Selama beberapa menit mereka berjalan menuruni goa tersebut, akhirnya mereka bisa melihat cahaya yang berasal dari jalan keluar.

Saat keluar dari goa itu, mereka dapat melihat sebuah desa yang cukup besar, area yang mereka capai saat ini cukup besar dan dikelilingi oleh dinding batu.

Ada cahaya aneh yang berada di puncak tengah kubah itu dan menjadi pencahayaan tempat itu, hampir sama seperti matahari, hangat dan memberikan kehidupan pada tanaman disana.

Ada sungai kecil yang mengalir ditengah - tengah desa, para dark elf disana menggunakan itu sebagai sumber air untuk mengairi sawah mereka.

Red, Goro, dan Question5 terkesima melihat tempat itu, walau berada di dalam tanah tapi tempat itu sangat indah.

Tidak heran tidak banyak player yang mengetahui tempat ini.

Saat berjalan turun kedesa, Cinder secara tiba - tiba keluar dari bayangan Red.

"Master." sapanya.

Red menghentikan langkahnya, dia dapat melihat wajah Cinder yang tampak tidak seperti biasanya.

"Ada apa?." tanya Red.

Cinder terdiam sebentar, dia memperhatikan desa para Dark Elf.

"Aku sebetulnya ingin melihat - lihat perkembangan para Dark Elf, tapi..." ucapannya terhenti.

Red yang tidak begitu paham melepaskan topengnya yang selalu dia pasang di samping kepalanya dan memberikan itu pada Cinder.

Cinder menerima topeng itu dengan tatapan bingung.

"Jika kau khawatir ada yang mengenalimu, pakai saja itu." ucap Red sambil berjalan meninggalkan Cinder dan menyusul Goro dkk.

Cinder tersenyum, dia mengenakan topeng itu.

Kemudian dia juga ikut berjalan menyusul Red dkk.





.........






Kedatangan mereka disambut baik oleh warga sekitar, si Dark Elf wanita yang membawa mereka itu menyuruh Red dkk untuk menuju ke rumah kepala desa terlebih dahulu.

Setelah setuju, keempatnya menuju kesana dibimbing oleh si elf wanita itu.

Saat sampai disana Red dkk dapat melihat seorang Dark Elf wanita yang sudah berpenampilan seperti nenek - nenek sedang duduk di sebuah kursi singgasana, disampingnya ada sebuah panah biru muda yang memancarkan aura dingin.

Cinder yang menyembunyikan wajahnya sedikit terlihat khawatir saat melihat wanita tua itu beserta dengan panahnya.

Wanita elf yang membawa mereka itu mengucapkan beberapa kalimat elf pada si wanita elf tua itu.

Setelah itu suasana di rumah itu menjadi sunyi untuk beberapa saat.

Si wanita tua itu menatap tajam pada Red dan Cinder.

Terutama Cinder.

"Putriku." ucap wanita tua itu pada wanita elf yang membawa mereka. Tentunya menggunakan bahasa manusia.

Wanita yang dipanggilnya itu menatapnya.

"Kenapa kau membawa monster kemari?." tanyanya.

Putrinya itu terlihat bingung.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now