Chapter 48 : Glove of Water.

106 18 11
                                    

Red, OtakUdang dan MissV melihat sesosok monster besar dan tinggi berwarna merah serta bertanduk.

Monster itu berada jauh dari mereka, tepatnya ditengah ruangan, dia terlihat sedang dalam keadaan duduk diam tak bergerak, matanya juga tertutup.

Ruangan itu juga sangat luas dan besar.

[Memasuki area Secret Boss, ??? Lvl ???.]

Sistem muncul, tapi tidak memberitahukan informasi apapun pada mereka.

Mereka bertiga menutup jendela sistem itu.

Frogon dan Frisya terlihat memasuki ruangan itu, keduanya tidak terlihat takut ataupun khawatir.

Frogon menghentikan langkahnya, dia kemudian berbalik dan menatap kearah Red dkk.

"Bagaimana menurut kalian?." tanya Frogon pula.

"Sedikit kagum, mungkin..." ucap OtakUdang sambil menatap sosok monster tak bernama itu.

"Kagum ya..." ucap Frogon, dia kembali menatap kearah monster yang sedang tertidur itu.

"Aku sama sekali tidak kagum dengan monster ini." lanjutnya.

"Aku khawatir monster ini akan menghancurkan kerajaan ini."

Red terlihat sedang asik bermain dengan Frisya tidak jauh dari sana, mereka bermain kejar - kejaran.

OtakUdang terdiam mendengar itu.

Sementara MissV mengikuti Red dan Frisya bermain kejar - kejaran.

"Dikerajaan ini ada sebuah legenda yang diceritakan secara turun temurun dikeluarga kerajaan."

"Katanya, semakin dalam gunung ini digali, maka mereka yang menggali itu akan bertemu dengan monster yang akan menghancurkan kerajaan Taragan, yang kemudian akan menebar kehancuran di dataran First Continent." jelasnya.

"Itu..."

"Awalnya aku mengira itu hanya legenda saja." ucap Frogon.

"Kerajaan Taragan sudah berakhir, begitu pula dengan seluruh daratan First Continent." Frogon terlihat pasrah.

"Hanya tinggal menunggunya terbangun saja."

"Itu tidak akan terjadi!." seru OtakUdang.

"Hmm?."

"Selama ada para petualang, aku yakin mereka dapat mengalahkan monster ini." OtakUdang berusaha meyakinkannya.

"Yah, kau mungkin ada benarnya."

"Tapi monster itu bahkan tidak mempunyai Level." lanjut Frogon pula.

"Kau benar."

"Bagaimana menurutmu, Red?." tanya OtakUdang sambil berbalik badan.

"Huh?." dia melihat Red dan MissV justru bermain kejar - kejaran dengan Frisya, keduanya terlihat tidak peduli sama sekali.

OtakUdang terlihat mengepalkan tangannya.

"Mereka benar - benar tidak mendengarkan sama sekali, masa muda memang sesuatu." ucap Frogon.

"Kalian..."









******






"Maaf..." ucap Red dan MissV.

Kepala MissV benjol karena dipukul oleh OtakUdang.

Sementara Red babak belur karena dihajar oleh OtakUdang, setidaknya dia menikmati yang satu ini.

Mereka berdua sedang duduk ditanah, OtakUdang memarahi mereka berdua.

The Continents WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang