Chapter 102: Another Ambush.

34 6 31
                                    

Red kini bersiap menggunakan payungnya itu, dia belum mengeluarkan pedang yang tersembunyi di gagang payungnya itu.

Dia bisa merasakan bahwa kedua musuhnya itu adalah player berlevel tinggi, simbol di tangan kanan mereka juga menandakan bahwa mereka adalah PK (Player Killer).

"Dua kali ya, keberuntunganku memang luar biasa." Ucap Red.

Bersamaan dengan ucapannya itu, wanita berambut hijau itu menghilang dari pandangannya.

Red merasakan ada hawa membunuh dibelakangnya dan bersamaan dengan itu ada dua buah dagger yang menyayat punggungnya.

Diikuti dengan tawa senang dari wanita berambut hijau itu.

"Dia bahkan tidak bisa bereaksi, lemah!" Serunya.

Tapi kemudian dia menyadari sesuatu, serangannya itu tidak meninggalkan bekas sama sekali. Bahkan targetnya itu sama sekali tidak bergerak sama sekali dan hanya menatapnya sebelah mata dengan tajam. Walaupun Red mengenakan topeng saat ini tetapi wanita berambut hitam itu melihat bahwa tatapan Red itu sangat menusuk.

"Hiik!?" Wanita berambut hijau itu melompat mundur beberapa meter.

Red mengibas pundaknya seolah dia sedang mengibaskan debu di bajunya.

"Untung saja skill Perfect Defence masih aktif." Pikir Red lega.

[1 menit sudah berlalu.]

"Pas banget." Red melihat efek skill Perfect Defence miliknya sudah habis.

Dia kemudian melihat kedua musuhnya itu sekali lagi, kini dia bisa melihat bahwa keduanya terlihat meneteskan keringat.

"Apa-apaan? Dia menerima serangan dari IHateLettuce yang dampak serangannya meningkat 100% jika mengenai titik buta dengan santai?" Pikir pria berkacamata itu.

"Bukan hanya itu saja, serangan Fire Hand milikku saja tidak meninggalkan bekas sama sekali."

"Tch, ini tidak bagus."

Pria berkacamata itu menatap Red dengan tajam, dahinya berkerut karena khawatir.

Sementara wanita berambut hijau itu terlihat sudah bersiap untuk menyerang kembali.

Dia melompat maju untuk menyerang Red, dia melesat dengan cepat dagger di kedua tangannya itu di arahkan ke depannya.

"Hm?" Red membuka payungnya itu dan menangkis serangannya itu.

"Tch, dasar bodoh!" Pria berkacamata itu menggunakan skillnya, dia membentuk lingkaran sihir di bukunya.

Red menyadari ini.

Entah apa yang akan di lakukan oleh pria berkacamata itu, tapi Red tidak akan membiarkannya menyelesaikan lingkaran sihirnya itu.

Karena saat ini masih gelap, maka semua kondisi untuk skill Shadow Step dapat diaktifkan.

Dia tersenyum tipis dan menghilang kedalam kegelapan tepat dihadapan wanita berambut hijau itu.

"Huh!? Shadow Step!" Serunya.

"Woy mata empat, awas!" Serunya memperingatkan temannya itu.

Menyadari itu si pria berkacamata itu langsung membatalkan skillnya dan langsung menggunakan skill area, menerangi sekitar mereka dengan ratusan bola api kecil.

Tapi Red tidak ada dimana-mana.

"Dimana dia!?" Serunya panik.

Red saat ini sedang bersembunyi di balik sebuah pohon masih menggunakan Shadow Stepnya.

The Continents WorldsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz