Chapter 103: New Harem?

32 6 2
                                    

Sementara itu di tempat yang jauh di dunia nyata.

Seorang pria berambut hitam mengenakan kacamata terlihat kesal dan sedang mengetik sesuatu di komputernya.

"Brengsek! Aku sudah memikirkan semua yang akan terjadi tapi dia tetap saja..." Dia bergumam kesal.

"Dua kali! Dua kali dia tidak menerima dampak apapun!" Serunya kesal.

"Bagaimana caranya bisa menang melawan player yang seperti punya cheat itu?!"

"Red!" Dia menggebrak mejanya dengan keras.

Sementara itu di sebuah tempat yang juga jauh dari sana dan masih di dunia nyata.

Seorang wanita berambut hitam pendek sedang memeluk guling dakimakura miliknya yang memperlihatkan karakter cogan yang terlihat dingin.

"Red..." Dia bergumam.

Dia mengingat bagaimana dia berhasil mendaratkan serangannya di punggung Red tapi tidak menghasilkan dampak apa-apa seolah dia menghantam tembok yang terbuat dari besi.

Tapi bukan itu yang benar-benar membuatnya tidak bisa melupakan pertarungannya, melainkan tatapan dingin yang diberikan oleh Red padanya. Tatapannya itu membuatnya terkejut dan kaget.

Bukan berarti dia tidak suka.

Dia justru menyukai itu, bahkan sampai sekarang dia masih membayangkan kejadian itu berulang-ulang.













*******













Red duduk di kursi kafe kecil itu menikmati coklat hangat yang dia pesan, sembari menikmati coklat itu dia membuka hadiah yang dia dapatkan karena berhasil selamat dari PK sebelumnya.

[Mendapatkan:
Skill book: Clones]

[Clones level 1

1000 Mana (100 mana/detik)

Membuat kloningan diri sendiri yang sangat mirip, kloningan mempunyai stats 50% dari tubuh asli. Klon hanya bisa melakukan perintah sederhana karena masih berlevel rendah, tapi setidaknya ini sudah cukup untuk menipu musuh.

Jumlah kloning yang bisa dibuat: 1.]

"Ini sangat bagus." Gumam Red saat membaca skill barunya itu, tanpa basa basi dia langsung mempelajari skill itu.

[Skill berhasil dipelajari!]

Red kemudian melihat keluar kafe, dia melihat para NPC yang berbadan besar, tinggi, dan kekar berkeliaran di kota itu. Baik itu wanita maupun pria semuanya terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka, baik itu membawa barang-barang yang terlihat berat dengan mudah ataupun berjualan.

Mereka memakai pakaian yang terbuat dari kulit hewan untuk melawan hawa dingin.

Walau begitu masih cukup terbuka, memperlihatkan otot-otot mereka.

"Hmm..."

Nama kota ini adalah Veros, berada di puncak gunung Etevres, salah satu gunung tertinggi di benua pertama. Sebuah kebetulan dia berpindah ke benua pertama disaat dia memang ingin kembali kemari.

Tempat ini cukup populer untuk para player yang suka mendaki gunung, ingin bermain ski ataupun sekedar rekreasi.

Lagipula tempat ini mempunyai pemandangan yang indah, para NPC di kota ini juga walaupun terlihat barbar tetapi cukup senang menerima pendatang dan ramah walaupun ucapan mereka terdengar kasar?

Jangan membuat masalah saja, para penduduk disini sangatlah kuat.

Tidak heran sih.

Red kemudian melihat sebuah notifikasi muncul, dia menyentuh itu dan melihat bahwa teman-temannya mengirim pesan.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now