Chapter 57 : Intruder.

91 18 8
                                    

Red melihat - lihat berita seputar game Continents World di internet menggunakan Handphone miliknya sambil berbaring - baring santai di kamarnya.

Yang sedang banyak di bicarakan saat ini tentunya tentang quest utama untuk membuka benua kedua, tapi Red juga menyadari bahwa ada sebuah video yang berdurasi 3 menit yang juga sedang ramai dibicarakan oleh orang - orang.

Saat Red memutar video itu, dia bisa melihat karakter gamenya yang mengenakan topeng dan sedang melawan Goro sebelumnya, tepat disaat dia mensummon ketiga Companionnya itu.

Video itu sangat viral di komunitas game Continents World.

Banyak yang bertanya - tanya tentang identitas dari karakter itu, tapi tidak ada yang tahu.

Banyak juga yang iri dengan Red yang mempunyai banyak Companion, sejauh ini tidak ada player lain yang mempunyai Companion sebanyak itu.

Banyak yang mempertanyakan sekuat apa Red sebetulnya.

Red yang melihat seluruh komen di video itu hanya bisa menghela nafas panjang.

Dia akan lebih berhati - hati lain kali jika ingin PvP melawan player lain.

Red tahu adiknya sedang bermain game Continents World, jadi dia memutuskan untuk mempersiapkan makan malam, hari juga sudah mulai gelap diluar sana.

Saat berjalan menuju ke dapurnya, Red merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang mirip seperti gelembung tipis melapisi area dapurnya.

Saat dia menyentuh itu, tangannya dapat menembus gelembung itu dengan mudah. Karena tidak mengakibatkan dampak apa - apa, Red memasuki gelembung aneh itu.

Dia berjalan secara pelan dan berhati - hati menuju kedapurnya itu.

Saat sampai dia melihat sosok berjubah hitam pendek seperti anak - anak berdiri di dapurnya menghadap kearahnya.

Wajahnya tidak terlihat karena tertutup oleh tudungnya.

Sosok itu tersenyum lebar saat melihat Red, disaat itulah Red merasakan ada seseorang yang berdiri dibelakangnya, saat dia hendak berbalik, sebuah pukulan mendarat tepat mengenai ulu hatinya, mengirimnya terlempar jauh menabrak dinding dapur dengan keras.

Red merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya, saking sakitnya membuatnya tidak mampu berdiri.

Red dapat melihat sosok yang memukulnya itu, sosok yang besar dan tinggi, bahkan kepalanya hampir mengenai langit - langit rumah, belum lagi penampilannya yang kekar.

Sosok berjubah hitam pendek itu terlihat mengatakn sesuatu dalam bahasa yang tidak Red mengerti pada sosok besar tinggi itu.

Setelah itu dia menoleh kearah Red dan membuka tudung jubahnya, Red melihat seorang wanita yang memiliki tanduk dikepalanya dia memiliki rambut yang berwarna kuning pendek.

Karena penampilannya yang pendek, Red mengira bahwa dia adalah anak kecil, tapi Red tidak sempat berkata apa - apa karena sosok besar tinggi itu meraih lehernya dan mengangkatnya dengan mudah.

Walau tidak begitu tinggi, tapi ini cukup membuat Red kesakitan karena genggaman pria itu sangat kuat.

"Jadi ini orang yang dulu membuatku kesulitan?." tanya wanita yang seperti anak kecil itu dengan sombong.

Dia menyuruh rekannya itu untuk menurunkanku hingga dia bisa menatap Red mata ke mata.

Dia menatap Red dengan tajam dan tersenyum puas.

"Aku yakin kau tidak ingat apapun saat ini, tapi aku ingat semua hal yang kau perbuat." ucapnya.

"Bisa melakukan ini padamu benar - benar sangat memuaskan." wanita itu tertawa dengan keras.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now