Chapter 88 : Just A Test?

60 13 13
                                    

Red berhasil menghabisi seluruh monster yang keluar dari balik portal, dia terduduk lelah baju-bajunya tampak sobek di beberapa tempat, menandakan bahwa dia terkena serangan beberapa kali.

Red menatap portal itu, portal itu mulai menghilang menyisakan satu portal saja.

Portal terakhir itu mulai berubah warna menjadi merah gelap, kilatan listrik yang berwarna merah gelap juga keluar dari portal itu.

Red melihat dua buah tangan besar yang tampak mengenakan armor menggenggam pinggiran bawah dan atas portal itu, kedua cakar itu dengan paksa melebarkan portal tersebut.

Begitu sudah cukup besar, sosok yang besar dan tinggi keluar dari portal itu, sosoknya yang tampak seperti seorang Knight berjalan keluar dari portal itu, dia menatap Red dan langsung membentuk sebuah lingkaran sihir yang mengeluarkan api dari telapak tangannya yang berarmor seperti cakar itu.

Red yang sudah waspada langsung melompat terbang menghindari api itu, api itu berhasil dia hindari, kini Red menyadari bahwa sosok Knight berarmor hitam itu hanya mengujinya saja, seolah memberikan salam perkenalan.

Serangan selanjutnya akan menjadi serangan yang serius.

Sosok Knight itu mulai membentuk sebuah lingkaran sihir, dari lingkaran itu keluar pedang panjang yang tampak bersinar merah, memancarkan aura yang terasa panas.

Dia mengacungkan pedangnya kearah Red, ditangan kirinya tampak siap sebuah sihir api.

"Magic Swordman." Gumam Red.

"Menarik." Red bersiap dengan sabitnya, di tangan kirinya juga siap sebuah sihir es.

Red menukik turun, dia mengayunkan sabitnya, si Knight juga mengayunkan pedangnya, kedua senjata saling beradu memancarkan percikan api.

Secara bersamaan Red dan Knight itu mengangkat tangan kiri mereka, sihir api dan sihir es saling bertabrakan, menyebabkan uap yang sangat tebal.

Red melompat keluar dari uap tebal itu, begitu juga dengan Knight itu. Red dan Knight itu tampak sudah bersiap lagi untuk menyerang.

Red terbang maju dengan cepat, si Knight juga ikut melakukan hal yang sama, dua senjata beradu dan membuat angin yang kuat menyebabkan uap disekitar mereka menghilang tersapu angin serangan mereka, keduanya saling beradu senjata dan sihir selama beberapa jam.

Beberapa kali Red terluka karena serangan Knight itu, tapi dia juga beberapa kali berhasil mendaratkan tebasan di armor Knight itu.

Tapi sama seperti Red, setiap kali terluka si Knight menyembuhkan diri menggunakan sihirnya, ini membuat Red merasa bahwa pertarungan ini akan berlangsung sangat lama.

Knight itu kemudian mengangkat tangan kirinya, lingkaran sihir muncul di bawah kakinya dengan radius sekitar 5 meter.

Dari lingkaran sihir itu keluar pasukan Knight yang berjumlah belasan semuanya tampak mengenakan armor yang sama.

Red yang sudah kelelahan hanya bisa mengutuk didalam hatinya.

"Satu saja sudah bikin repot." Gumamnya.

"Kalau begitu aku gunakan itu saja." Gumam Red lagi.

Red bersiap, pasukan Knight itu langsung menerjang maju.

Di tempat Red berdiri secara perlahan mulai di bungkus oleh lapisan tipis es, rumput-rumput yang ada di sekitarnya juga mulai membeku.

"Frost Nova!." Seru Red.

Ledakan aura dingin membungkus seluruh pasukan Knight itu, membekukan mereka semua di dalam bongkahan es.

Red sendiri jatuh terduduk, dia tidak bisa lagi berdiri, nafasnya tidak beraturan sama sekali.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now