Chapter 14 : Let's Play

161 27 28
                                    

Red pulang dengan membonceng adiknya. Sebelumnya Red sudah meminta polisi untuk menyembunyikan identitasnya, karena dia tidak ingin menjadi bahan pembicaraan media. Pihak kepolisian mengiyakan hal tersebut karena dia sudah sedikit berjasa, walau begitu dia tetap diceramahi oleh inspektur kepolisian.

Setelah sampai di rumahnya, Red menyuruh Zeppy untuk menunggu di teras rumah sebentar, sementara dia memasukkan motornya ke garasi.

Setelah itu dia menyusul Zeppy yang menunggunya di teras rumah.

Setelah membukakan pintu, dia mempersilahkan Zeppy untuk masuk, dia juga membawakan barang - barang yang dibawa oleh Zeppy.

"Bersih juga." ucap Zeppy pada Red yang membawa barangnya ke kamar yang kosong.

"Apa maksudnya itu?." tanya Red yang sudah meletakkan barang - barang milik Zeppy di kamar yang sudah disiapkannya.

"Untuk ukuran rumah yang ditinggali oleh seorang pria, cukup bersih." ucap Zeppy sambil duduk di kasur kamarnya.

"Padahal aku berharap ada banyak tisu yang bertebaran dimana - mana." lanjutnya.

Red menatapnya dengan wajah bingung.

"Apalagi yang tinggal seorang jomblo." ucap Zeppy dengan nada menggoda.

Red akhirnya menyadari maksud perkataan Zeppy, dia langsung menjewer telinga Zeppy, hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Tidak mungkin kakakmu ini membuang tisu bekas ritual sembarangan." ucap Red yang masih menjewer telinga adiknya.

"Aw! aw! aw!, jadi memang benar kakak sering ritual." ucap Zeppy.

Karena sudah puas menjewer telinga adiknya, Red melepaskan telinga adiknya yang sudah merah itu.

Red menghela nafas dan menyuruh adiknya untuk berkemas - kemas dengan barangnya, setelah itu dia pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam.


..........




Malam telah tiba Red dad adiknya telah selesai makan, karena lelah dengan perjalanannya Zeppy memilih untuk tidur, sementara Red memasuki game Continents World.

Setelah login dia melihat email yang berasal dari developer, isi dari email itu adalah sebuah batu berbentuk segi lima sebesar kerikil jalanan.

[Pet Gacha Stone, gunakan item ini untuk mendapatkan sebuah peliharaan.]

Red tanpa basa basi langsung menggunakan item tersebut dan sebuah layar yang menunjukkan gambar Pet muncul dihadapannya.

Kemudian Red menekan sebuah layar kecil di bawah kumpulan gambar Pet yang bertuliskan 'Spin'.

Setelah itu gambar tersebut itu pun teracak yang setelah beberapa detik mulai melambat dan mulai berhenti.

Jantung Red seolah mau lepas saat dia mengira akan mendapatkan sebuah Pet UR. Tapi sayangnya gambar tersebut bergeser dan berganti menjadi Pet dengan kelangkaan Rare.

Red mengutuk sistem beberapa kali menggunakan kata - kata kasar.

Setelah beberapa saat akhirnya dia menerima kenyataan.

Dia mengklaim Pet yang dia dapatkan itu.

[Crow, gagak hitam yang mempunyai skill unik : 'Share Eyes'. Skill yang dipunyai oleh burung gagak ini dapat membuat player dan pet berbagi penglihatan disaat skill ini diaktifkan. Kelemahan dari pet ini yaitu tidak dapat diajak bertarung, karena pet ini hanyalah burung gagak biasa, bukan seekor anjing atau serigala.]

Red menghela nafas, dia sedikit merasa kecewa.

Tapi setelah merenungkan nasib jomblonya beberapa saat, akhirnya dia menyadari potensi yang dimiliki oleh petnya itu, hingga akhirnya dia menjadi senang kembali.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now