Chapter 63 : Dark Elf

87 16 4
                                    

Keempatnya berjalan bersama melewati pepohonan yang lebat.

Cinder mendekati Red, cukup dekat hingga membuat Goro menatap Red dengan tatapan cemburu.

"Master..." bisiknya sambil sedikit melirik kearah salah satu pohon tidak jauh dari mereka.

Red mengangguk paham.

"Aku sebetulnya ingin membiarkannya mengikuti kita selama yang dia mau." bisik Red.

"Tapi aku mulai terganggu." lanjut Red.

"Jika melihat dari gerak - geriknya, tampaknya yang mengikuti kita adalah Dark Elf." sambung Cinder.

"Kau cukup mengetahui mereka ya."

Cinder mengangguk pelan.

"Dulu Dark Elf hidup berdampingan dengan kami, jadi mereka tidak asing lagi bagiku." jelas Cinder.

Red mengangguk paham, sementara Question5 dan Goro menatap bingung Red dan Cinder yang saling berbisik satu sama lain.

"Jadi, haruskah aku?." tanya Cinder.

Red mengangguk.

"Jangan terlalu kasar padanya."

Cinder mengangguk paham, dengan sekejap dia melompat menghilang diantara pepohonan.

"Kemana dia?." tanya Question5 dan Goro.

Red tidak menjawab pertanyaan itu, dia mengirim Kara untuk terbang menyusul Cinder agar dia bisa melihat apa yang terjadi.

Terdengar suara pertarungan diarah dimana Cinder menghilang, Goro dan Question5 langsung bersiap dengan senjatanya masing - masing.

Setelah beberapa saat, suara pertarungan itu tidak terdengar lagi. Dari balik pepohonan keluar Cinder yang dengan senyuman diwajahnya seperti biasa menyeret seorang Dark Elf pria.

Sepertinya Cinder sedikit menghajarnya.

Goro dan Question5 terlihat kaget melihat itu.

"Dia..."

"Dark Elf?."

........

Setelah menunggu pria Dark Elf itu sadar kembali.

Pria berkulit gelap berambut putih serta mempunyai telinga runcing itu menatap Red dan yang lainnya bergantian.

Tatapannya berhenti saat melihat Cinder, dia terlihat takut.

Dia juga meneriakkan kata - kata yang tidak bisa dimengerti baik oleh Red, Goro, dan Question5.

Tapi sepertinya Cinder memahami bahasa elf, terlihat dari wajahnya yang sedikit tersenyum.

Elf tersebut secara tiba - tiba mengeluarkan sebuah peluit kecil dan meniup itu. Setelah suara peluit yang memekakkan telinga itu menghilang, elf tersebut meneriakkan beberapa kata - kata sambil menunjuk - nunjuk kearah Red dkk.

Setelah itu dia tersenyum puas.

"Apa yang dia katakan?." tanya Red pada Cinder sambil mengusap telinganya yang sedikit terpengaruh oleh suara peluit yang tadi.

"Dia tampaknya sedikit mengenalku, dia juga memanggil bala bantuan." jawab Cinder.

Red terdiam sebentar.

Goro dan Question5 yang mendengar itu langsung menengahi.

"Kenapa kau tidak menghentikannya?." tanya Goro dan Question5.

Cinder tersenyum.

"Aku sedikit tertarik dengan para dark Elf ini, lagi pula jika mereka nantinya akan membahayakan nyawa kita." Cinder menghentikan ucapannya sebentar, kemudian dia mengeluarkan pedang api miliknya.

The Continents WorldsWhere stories live. Discover now