01. PESTA

10.7K 1K 93
                                    

Kalo Disuruh Pilih, Balikan Sama Mantan Atau Cari Yang Baru?

SELAMAT MEMBACA💘

•••

01. PESTA

Move on memang butuh waktu, namun bukan berarti kita harus terbelenggu oleh hal itu. Sudah cukup seminggu saja galaunya, sudah cukup seminggu saja sakit hatinya. Mencintai bukan selamanya tentang memiliki, tetapi juga merelakan.

Gentar mengaku, move on dari Jella itu sulit. Apalagi Jella pacar pertamanya, Jella yang selalu mengisi hari-harinya, membahagiakannya. Tetapi Gentar selalu berusaha memotivasi dirinya sendiri agar segera benar-benar merelakan kehilangan seseorang yang pernah menjadi tokoh pendukung di kisah indah hidupnya.

"Kamu udah siap, Gentar?" tanya wanita paruh baya dari ambang pintu kamar putra bungsunya.

"Udah, Bun." Cowok itu terlihat sangat tampan dan memesona dengan jas berwarna hitam dan celana kain berwarna senada. Tidak lupa jam tangan mewah yang melingari pergelangan tangan kirinya. Juga sneakers berwarna putih yang memberikan kesan tidak terlalu formal.

"Rambutnya dirapiin dong," ujar Bunda menyugar rambut Gentar ke belakang. Gentar sedikit merunduk agar bundanya bisa lebih mudah merapikan rambutnya.

"Emang mau ke mana sih, Bun? Kenapa harus serapi ini?"

Bunda menatap Gentar hangat dan mengusap bahunya penuh sayang. "Bunda udah tau kamu sekarang free," katanya.

"Bunda nggak niat buat jodohin Gentar kan, Bun?" Gentar menatap bundanya penuh selidik. Bundanya itu selalu penuh kejutan.

"Emang kamu mau kayak abang kamu?"

"Enggak, Gentar nggak mau, Bun. Jangan lah." Gentar memelas. Ia tidak mau nasibnya sama dengan abangnya, Tegar, yang dijodohkan oleh bunda dan ayahnya.

"Tunggu nanti deh, Kakek kamu yang punya acara."

Gentar melongo. "Bun, jangan dijodoh-jodohin lah. Gentar bisa cari pacar sendiri," katanya.

Bunda terkekeh pelan dan mengalungkan lengannya ke lengan putra bungsunya. Berjalan menuruni tangga bersama. Keduanya nampak seperti kakak dan adik karena wajah bundanya terlihat masih awet muda di umurnya yang ke empat puluh enam.

"Si Bungsu ganteng banget malam ini," puji Ayah melihat penampilan Gentar.

"Anak Bunda memang ganteng semua. Sulung dan Bungsu sama-sama ganteng kok," timpal Bunda memandang Tegar dan Gentar bergantian.

"Menantu Bunda juga cantik banget," pujinya pada istri Tegar. Gadis cantik yang sudah tiga bulan berstatus menjadi menantu keluarga besar Dewanggara.

"Makasih, Bunda," ucap Tasqia—istri Tegar—yang memang menawan dengan dress formal berwarna senada dengan suaminya.

"Udah siap 'kan? Berangkat sekarang aja takut Kakek marah," ujar Tegar merangkul istrinya posesif menuju mobil.

"Mentang-mentang udah nikah rangkulan terus," cibir Gentar mendapat cubitan pelan di pinggangnya dari Bunda.

"Kamu mau nikah muda juga?"

Gentar menggeleng dan berlari kecil menuju mobil keluarga yang sudah siap di depan gerbang rumahnya. Ia memang baru saja kehilangan pasangan, tetapi jika harus dijodohkan ia tidak mau.

"Bungsunya Ayah tuh," ucap Bunda pada Ayah.

"Bunda yang ngelahirin."

"Ayah yang nanem bibit unggulnya."

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang