22. MAIN BOWLING

4.4K 415 46
                                    

Lupakan Masalalumu Dan Mulailah Dengan Yang Baru. Paham?

SELAMAT MEMBACA💘

•••

22. MAIN BOWLING

Crewneck putih, shortpants coksu, sneakers putih, dilengkapi aksesoris kalung tanpa liontin dan jam tangan berwarna hitam membuat penampilan Gentar terlihat simple namun banyak mengundang tatapan memuja dari setiap cewek yang dilewatinya.

Azkira yang berjalan di sebelahnya jelas merasa risih. Beda dengan Gentar yang sudah biasa diperhatikan seperti itu.

"Jangan jauh-jauh, kenapa sih?" Gentar menarik pelan lengan Azkira dan merangkul bahunya posesif.

"Risih tau dari masuk tadi udah dilihatin terus sama orang-orang. Serasa buronan deh gue," ujar Azkira seraya celingukan kesana kemari membuat Gentar tertawa renyah.

"Malah ketawa!"

"Lo lucu sih."

"Gue bukan pelawak."

Gentar mengalungkan lengannya ke leher Azkira dan menumpukan dagunya di atas kepala cewek itu. "Siapa yang bilang lo pelawak? Lo kan calon tunangan Gentario Dewanggara," katanya.

"Ih apaan sih nyambungnya kok ke situ?" sinis Azkira.

"Lo calon tunangan gue bukan?" Mata Gentar memicing ke arah Azkira.

"Lo calon tunangan gue bukan, Raaa?" tanya Gentar memanjangkan panggilannya pada Azkira, karena cewek itu malah diam saja.

"Raa, jawab. Iya apa bukan?"

Azkira mengulum senyum dan menjauhkan lengan Gentar yang mengalung di lehernya. Mata orang-orang di sekitarnya sudah melotot dari tadi, takut malah mencelos dari kelopak mata karena lama-lama melihat betapa posesif seorang Gentar padanya.

"Iya, Gentar," balas Azkira menggandeng tangan Gentar.

"Kok iya doang?" Cowok itu belum puas dengan balasan Azkira.

Dengan berbesar hati, Azkira mengulum senyum lalu bertanya, "Terus gue harus gimana ngomongnya Ganteng, hm?"

"Iya Kira calon tunangannya Gentar, gitu."

"Oh gitu?"

"Iya gitu."

"Ya udah."

Gentar menoleh dan sedikit menundukkan kepalanya. "Lah, kok ya udah?" tanyanya bingung disusul kekehan pelan.

"Iya iya iya, Kira calon tunangannya Gentar. Mau dijelasin kayak berapa kali lagi sih emang?"

"Berkali-kali biar inget, jadi nggak noleh ke cowok lain," ujar Gentar menyindir seraya menutup kedua mata Azkira yang ketahuan melirik cowok yang berjalan berlawanan arah.

Azkira nyengir. "Nggak sengaja ih, dia senyum tadi makanya gue lihatin," kelitnya.

"Alasan." Gentar mencubit hidung mancung ke dalam milik Azkira saking gemasnya.

"Tapi tenang masih ganteng lo kok, Gen. Mau seganteng apapun cowok di luar sana, tetep Gentar yang paling ganteng di mata Kira," ujar Azkira agar Gentar tidak ngambek, meskipun Gentar bukan tipikal cowok ngambekan.

"Pinter ngalus sekarang."

"Serius nggak ngalus."

"Iya-iya percaya," sahut Gentar mengajak Azkira masuk ke tempat bermain bowling.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang