48. ISI PIKIRAN GENTAR

3K 344 34
                                    

Semua Orang Akan Jahat Pada Waktunya.

SELAMAT MEMBACA💘

•••

48. ISI PIKIRAN GENTAR

Ucapan Reval sore tadi masih membuat Gentar kepikiran sampai sekarang. Siapa yang Reval maksud pengkhianat dan dari mana cowok itu tahu?

Gentar tidak pernah sekalipun terpikirkan tentang salah satu orang di sekitarnya yang akan berkhianat padanya. Karena semua yang berada di sekitarnya itu orang baik dan tidak pernah mematahkan kepercayaannya. Sejauh ini pun tidak ada teman yang bermuka dua. Perganta isinya orang-orang berakhlak semua.

"YAH KALAH!" pekik Renal membanting ponselnya ke sofa dan melipat kedua lengannya. Wajah anak itu tertekuk kesal.

"Abang dari tadi udah Renal suruh pergi malah diem aja. Dilempar bom juga nggak kabur. Gimana sih, Bang?" omel anak itu pada Gentar yang sejak tadi melamun memegang ponselnya.

Renal menoleh ke arah Gentar dengan kening yang mengerut karena sama sekali tidak ada balasan. Tidak hanya Renal, Tegar yang sibuk menyelesaikan pekerjaannya, serta Azkira dan Tasqia yang sedang melihat video masak-masak pun ikut memperhatikan Gentar yang tampak berbeda malam ini.

Melihat Gentar tidak kunjung merespons ucapan Renal, Tegar langsung meraih remot tv yang ada di depannya lalu melempar ke arah Gentar.

Lamunan Gentar buyar saat remot itu mendarat di pangkuannya. Wajahnya terlihat cengo, lalu celingukan kesana-kemari. 

"Apa, Bang?" tanya Gentar pada Tegar.

"Apa-apa. Lo yang kenapa? Dari tadi bengong terus!" sahut Tegar.

"Perasaan lo aja kali." Gentar membalas lalu menunduk melihat layar ponselnya yang memperlihatkan game-nya sudah selesai.

Renal menabok pelan paha Gentar dan mengomel, "Udah kalah, Bang. Renal teriak-teriak nggak didengerin sih dari tadi, jadinya kalah kan?!"

"Maafin Abang ya?" Gentar merasa sangat bersalah karena Renal sepertinya marah sekali.

Renal memalingkan wajahnya. Kesal setengah mati dengan abangnya itu. Baru kali ini mereka kalah saat mabar.

"Renal, kalo ngomong sama bang Gentar jangan teriak-teriak. Nggak baik tau," tegur Azkira pindah duduk di samping Renal.

"Minta maaf dulu," suruhnya seraya meraih tangan kanan Renal dan mengulurkan ke arah Gentar. Renal masih tidak mau menoleh ke arah Gentar.

"Tadi janjinya apa kalo ikut kakak ke sini? Kakak nggak suka ya kalo Renal nakal begini. Besok-besok kakak nggak mau ajak kamu lagi," ujar Azkira.

"Ra, Renal nggak salah jangan dimarahin," pinta Gentar sembari mengusap bahu Azkira dan beralih memandangi Renal yang masih kesal padanya.

"Abang ngaku salah. Abang minta maaf ya? Hari ini Abang capek banget jadi nggak konsentrasi mainnya," ucap Gentar pada Renal seraya mengusap lembut puncak kepala anak itu.

"Renal mau apa? Nanti Abang beliin buat Renal. Tapi janji jangan marah sama Abang lagi," bujuk cowok itu berhasil membuat Renal menoleh ke arahnya.

"Beneran bakal dibeliin?" tanya Renal memastikan. "Nggak bohong kan? Awas ya kalo Abang bohon nanti Renal aduin Opa!"

Gentar menganggukkan kepalanya. "Mau dibeliin apa?"

Renal menyuruh Gentar untuk mendekat padanya kemudian berbisik, "Renal mau skin game, Bang. Boleh ya?"

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang