02. BERTEMU KEMBALI

10.6K 1K 107
                                    

Ada Yang Punya Keinginan Buat Dijodohkan?

SELAMAT MEMBACA💘

•••

02. BERTEMU KEMBALI

"Ge–Gentar?" Cewek itu terkejut melihat Gentar yang sudah berdiri di hadapannya. Gentar terlihat rapi dengan pakaian semi formal. Kemudian cewek itu menoleh ke arah opanya, dan mendapat anggukan mantab dari kakeknya itu.

"Azkira, lo ngapain di sini?" tanya Gentar juga terkejut melihat cewek itu.

"Gue ... gue nemenin Opa," jawab Azkira terbata dan kembali menoleh ke arah opanya.

Jujur ia benar-benar terkejut bertemu Gentar lagi. Dan ia baru sadar Gentar memiliki marga Dewanggara di belakang namanya.

"Kalian sudah saling mengenal? Bagus itu," ucap Kakek tersenyum semringah.

"Hei, Cucuku! Ayo ajak gadis itu untuk duduk di sebelahmu. Jangan seperti patung diam saja di situ," tegur Kakek membuat Gentar mengerjabkan matanya berulang kali dan mengulurkan tangan ke arah Azkira.

"Ra," panggil Gentar. Menunjuk tangannya menggunakan dagu. Ia bisa melihat jelas kegugupan Azkira sekarang. Ia pun merasakan apa yang Azkira rasakan.

"Berhubung cucuku dan cucumu sudah saling mengenal. Bagaimana jika pertunangan mereka kita percepat?" ujar Opa Azkira membuat kedua remaja itu melotot kaget.

"Opa, perjanjiannya tadi enggak begitu," ucap Azkira pelan. Tadi Opannya bilang hanya minta ditemani datang ke acara pesta sahabatnya, bukan menjodohkan dirinya dengan cucu sahabatnya. Catat itu.

"Kamu diam dulu. Biar Opa yang berbicara," sahut Opa.

Gentar tersenyum hangat pada Azkira. Lalu menepuk punggung tangan cewek itu pelan. Memberikan ketenangan agar tidak semakin kesal dengan Opa dan Kakek.

"Maaf sekali aku datang tidak bersama anak dan menantuku. Karena anakku menjaga cucuku yang sedang sakit di rumah, dan menantuku masih bertugas," ujar Opa pada Kakek.

"Tidak masalah. Kau datang dengan calonnya cucuku pun aku sudah senang sekali," balas Kakek menoleh ke arah Azkira yang tersenyum canggung.

"Lalu tanggal berapa yang baik untuk melangsungkan pertunangan kedua cucu kita?" Kakek bertanya.

"Ario, Veni, tolong carikan tanggal cantik untuk anak laki-lakimu itu," suruh Kakek pada kedua orang tua Gentar.

"Kek, Gentar sama Azkira masih kelas dua belas SMA. Masa kita tunangan?" Gentar akhirnya bersuara karena Azkira terus saja menatapnya agar ikut menentang perjodohan itu.

"Kalian hanya tunangan saja. Tidak usah khawatir. Kalian bisa menikah setelah lulus kuliah nanti," ujar Opa.

"Opa," panggil Azkira memelas.

"Azkira, namamu Azkira ya?" Kakek bertanya pada Azkira dan cewek itu mengangguk lemah.

"Nama lengkapmu siapa?"

"Zelika Tirta Azkira, Kek."

Kakek mengangguk, kemudian menoleh ke arah Gentar. "Gentar anak baik, Azkira. Dia tidak akan berani macam-macam denganmu. Kalian bisa saling menjaga setelah bertunangan nanti," ujar Kakek pada Azkira.

"Bener apa kata Kakek, Ayah yang jamin Azkira. Gentar selalu memperlakukan perempuan layaknya princess. Kamu jangan takut dengan anak bungsu Ayah itu," ujar Ayah.

"Tapi—"

"Sayang, kamu itu cocok banget sama anak Bunda. Dia jomlo kok tenang aja," ucap Bunda membuat Azkira mengerutkan keningnya.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang