31. JAILIN GENTAR

3.5K 377 28
                                    

Bahagia Itu Sederhana

SELAMAT MEMBACA💘

•••

31. JAILIN GENTAR

Penilaian Akhir Semester, Classmeeting, hingga hari pembagian rapot sudah dilalui oleh siswa-siswi SMA Mahanta tanpa terkecuali.

Hari ini di hari pertama libur semester, Azkira menagih janji Gentar. Waktu itu cowok itu mengatakan jika nilainya bagus ia akan memenuhi keinginannya untuk pergi ke suatu tempat yang mau ia datangi.

Sesuai janji juga, kalau Gentar menghilang Azkira harus mencari keberadaannya. Tetapi untungnya Gentar tidak pergi ke mana-mana.

Cowok itu sekarang ada di sampingnya. Sibuk bermain game dengan Renal dan sesekali mencuri pandang ke arahnya. Senyum Gentar yang begitu memesona mampu menyita perhatiannya.

Dari sisi manapun, wajah Gentar tetap ganteng. Entah dulu saat hamil Gentar bundanya ngidam apa. Azkira jadi kepo wajah masa kecil Gentar. Pasti menggemaskan.

"Ren, Kakak sama Abang mau pergi. Udahan ya mainnya?" pinta Azkira mengusap lembut puncak kepala adiknya.

"Renal ikut ya? Boleh kan Renal ikut?" Renal menoleh ke arah Azkira dengan tatapan penuh harap. Matanya berkedip berulang kali membuat Azkira dan Gentar gemas melihatnya.

"Abang, boleh ya Renal ikut? Janji nggak nakal kok. Ya ya ya?" rengek Renal memeluk leher Gentar.

"Izinnya sama Kakak jangan sama Abang. Kalo Abang mah ayo aja kamu ikut."

Sontak Renal langsung menoleh lagi ke arah Azkira. Anak kecil itu tersenyum manis dan menggembungkan pipinya lucu.

"Mending kamu main sama temen kamu aja deh. Kamu tuh kalo ikut Kakak main cuma abis-abisin duit," kata Azkira membuat Renal pindah ke pangkuannya dan menggigit lengannya.

"RENAL!" pekik Azkira lalu merintih sakit karena gigitan maut itu.

Renal cekikikan dan kabur agar terhindar dari amukan kakaknya. Sedangkan Gentar tertawa renyah melihat kelakuan kakak beradik itu.

"Sakit ya? Sampe bekas gini," ujar Gentar meredakan tawanya dan meniup pelan bekas gigitan Renal di lengan Azkira.

"Renal kalo udah gigit sakitnya nggak main-main. Untung adek coba kalo bukan udah gue ceburin ke kolam." Azkira menggerutu pelan membuat Gentar tertawa lagi.

"Apa sih ketawa terus?"

"Lucu. Lo lucu kalo kesel."

"Masa?"

Gentar mendongak. Menatap intens kedua mata Azkira dan mengulum senyum terbaiknya. Setelah sukses membuat Azkira hanyut ke dalam tatapannya ia tersenyum geli lalu meniup kedua mata cewek itu sampai berkedip.

"Jadi pergi nggak? Keburu Renal dateng lagi nanti malah ikut dia."

"Iya, bentar mau pamit sama Mami dulu." Azkira bangkit lalu meninggalkan Gentar sendirian di ruang tamu.

Gentar kembali tertawa dan menggelengkan kepalanya pelan. Kalau saja ia sudah mengenal keluarga Azkira sejak dulu pasti ia tidak akan memiliki hubungan dengan Jella dan berakhir menyiksa perasaannya sendiri.

•••

Sesaat setelah sampai di toko buku Gentar bertanya pada Azkira. "Mau beli novel, Ra?"

"Kok tau?"

"Apa yang nggak gue tau tentang lo?"

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang