33. NIGHT CALL

3.7K 340 18
                                    

Simple Tapi Candu : Mendengar Suaramu Sebelum Tidur


SELAMAT MEMBACA💘

•••

Isi Chat Gentar & Azkira sebelum nongkrong :

Isi Chat Gentar & Azkira sebelum nongkrong :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. NIGHT CALL

"Woi, Boy sini Boy!" Azkira meminta Gentar untuk mendekat.

Wajah Gentar tidak enak dilihat saat Azkira memanggilnya seperti itu. Anggota Perganta dan Ladiota pun diam-diam menertawakannya.

"Bay Boy Bay Boy, gue bukan Boboiboy," sindir Gentar sembari duduk duduk di bangku sebelah Azkira.

"Terus apa kalo bukan Boboiboy?" goda Azkira menoleh ke arah Gentar dan menopang dagu.

"Gue pacar lo."

"Pacar? Sejak kapan kita pacaran?"

"Maunya sejak kapan?" balas Gentar meladeni candaan Azkira.

"Kapan ya? Enaknya kapan?"

"Nggak tau. Coba nanti kita searching enaknya kapan. Siapa tau nemu jawabannya." 

"Ide bagus!"

Mendengar obrolan Gentar dan Azkira yang sangat absurd membuat yang lainnya menggeleng kepala heran.

"Mending lo berdua putus deh biar waras lagi. Baru pacaran beberapa hari udah makin nggak jelas aja obrolannya. Gimana kalo udah setahun?" Arin berceloteh.

"Masuk rumah sakit jiwa mungkin. Iya nggak, Gen?" Gentar mengangguki ucapan Azkira membuat Arin melongo.

"Sabar-sabar jangan esmosi," ujar Adi menepuk bahu Arin berulang kali.

"Kalo sabar terus-terusan bisa bikin gue dapet Haechan dari lama gue nggak memaksakan diri," balas Arin.

Azkira terkekeh pelan. "Sahabat gue yang paling cantik sejagat raya. Kenapa sih kayaknya sentimen banget akhir-akhir ini?"

"Biasa aja."

"Depresi lo ya saking ngambisnya?" tebak Fiki melayangkan senyum miring kepada Arin.

"Lo yang bikin gue depresi."

"Kok gue?"

"Terus siapa lagi?"

Ganang memiting leher Fiki agar cowok itu tidak semakin berulah. Perdeban Fiki dan Arin itu akan seawet makanan berformalin kalau tidak dilerai.

"Berhubung kalian udah jadian nih ya kan bisa kali traktir apa gitu," ujar Adi seraya menaikturunkan alisnya dan menyenggol lengan Gentar berulang-kali.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang