41. AZKIRA KENA LAGI

3.3K 295 16
                                    

Musuh Paling Bahaya Ialah Orang Yang Kamu Sebut Teman.

SELAMAT MEMBACA💘

•••

41. AZKIRA KENA LAGI

Baru saja kembali ke sekolah sudah dihadapkan dengan try out. Siapa lagi kalau bukan pemimpin dan anggota Perganta termasuk Azkira yang sempat diskors.

Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh sulit berkonsentrasi juga memahami soalnya karena tidak masuk seminggu dan tidak ikut mendalami materi.

Namun, ada juga yang biasa-biasa saja karena menerapkan prinsip: datang, kerjakan, selesai, lupakan.

"Kata gue sih tadi soalnya gampang," ujar Adi keluar dari ruang ujian dan merangkul bahu Fiki.

"Gampang pala lo gue slepet!" protes Fiki.

"Gampang banget ege. Saking gampangnya mau meledak pala gue." Adi tertawa renyah dan berlari mengejar Ganang, lalu nemplok di punggung cowok itu.

"JINGAN, TURUN NGGAK LO?!" Ganang berusaha melepaskan lengan Adi yang memeluk lehernya.

Adi malah semakin nyaman menyenderkan dagunya di bahu Ganang. "Mumpung nggak ada Alizka, kan kalo ada dia gue diamuk."

"Cewek gue normal ya, ngapain cemburu sama lo?"

"Kan yang nggak normal lo," kekeh Adi membuat Ganang tidak segan-segan untuk menampol kepalanya.

"Gen, bantu gue napa jangan cuma cengengesan kaya gitu," pinta Ganang pada Gentar yang sejak tadi hanya tertawa kecil melihat kelakuan Adi.

"Nggak dulu. Gue masih waras," sahut Gentar berlari kecil menghindari sahabat-sahabatnya.

"BYE GUYS!" Fiki melambaikan tangannya ke mereka lalu mengejar Gentar.

"HI LADIES!" balas Adi tak sadar kalau ia berteriak tepat di samping telinga Ganang. Membuat si korban mengerang kesal.

"Semalem Bunda chat gue, Gen," ujar Fiki pada Gentar. "Gue jadi groomsmen di acara pertunangan lo sama Azkira. Wah nggak nyangka banget temen gue udah mau tunangan."

Senyum semringah Gentar terulum jelas. Cowok itu merangkul Fiki kala masuk ke dalam kantin yang sudah ramai.

"Lo kan sahabat gue, ya kali gue nggak libatin lo di acaranya nanti. Ganang, Adi, Zio, sama beberapa anak Perganta juga gue minta jadi groomsmen."

"Udah sampe mana nih persiapannya? Udah berapa persen?"

Gentar berpikir sebentar. Mengingat laporan Bunda semalam tentang persiapan tunangannya bersama Azkira beberapa bulan mendatang.

"Tujuh puluh persen lah kurang lebih. Yang ngurus semuanya Bunda sama Mami, gue sama Kira terima beres. Groomsmen sama bridesmaid juga Bunda yang ngurus," jelasnya.

"Gue rela nggak dateng ke promnight demi dampingin sahabat gue yang mau ngajak serius anak orang," ungkap Fiki menepuk bahu Gentar dua kali dan tersenyum bangga.

"Perganta sama Ladiota full team kan nanti?"

"Pastilah, Ki. Gue bakal undang mereka semua. Harus dateng pokoknya. Kalo ada yang nggak dateng gue bubarin!" ujar Gentar sungguh-sungguh.

Fiki tertawa pelan. "Jella lo undang nggak?"

"Liat ntar aja."

"Aku udah pesenin makanan buat kamu," ujar Azkira menghampiri Gentar dan Fiki di meja yang ada di tengah-tengah kantin.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang