18. BADMOOD

4.5K 453 39
                                    

Cewek Kalo Lagi Kedatangan Tamu Bulanan Ngeri Banget. True or False?

SELAMAT MEMBACA💘

•••

18. BADMOOD

"Serius banget belajarnya," celetuk Gentar sudah mengambil posisi duduk di samping Azkira yang fokus membaca bukunya.

"Gue pengin sendiri dulu, Gen."

Gentar tersenyum tipis dan mengusap puncak kepala Azkira dengan lembut. Sepertinya suasana hati Azkira masih buruk karena kejadian kemarin.

"Apa perlu gue samperin Jella biar dia minta maaf ke lo, Ra?"

Azkira langsung menoleh. "Ngapain nyamperin dia? Mau CLBK?" cecarnya sewot.

"Kok gitu sih ngomongnya?" kekeh Gentar.

"Ya terus gue harus gimana? Udahlah nggak usah diperpanjang lagi masalah yang kemarin. Nggak penting juga," ujar Azkira ketus. "Orang-orang juga udah tau kalo anak kecil di foto itu adik gue."

"Adik gue juga, Ra," sahut Gentar tak mau kalah untuk mengklaim Renal sebagai adiknya.

"Ngaku-ngaku," cibir Azkira. "Pergi sana gue males banget sama lo. Mantan mulu yang dibahas!"

Gentar terkikik geli. "Jangan bilang lo cemburu kalo gue bahas Jella."

"Bisa nggak jangan bahas dia lagi? Lo tau kan gue nggak suka lo ungkit-ungkit tentang dia?"

Wahai kaum Adam tolong pahami sifat kaum hawa yang satu ini. Jangan bahas mantan kalo udah punya yang baru. Rasanya tuh nyesek-nyesek gimana gitu.

"Maaf," ucap Gentar lirih, "maaf ya, Cantik."

"Nggak usah ngalus!"

"Enggak ngalus, Cantik. Gue beneran minta maaf. Maaf banget."

"Gue nggak suka ya cowok yang gue sayang masih inget sama mantannya," ujar Azkira pelan dengan wajah yang tertekuk.

"Iya, maaf." Ganang tertunduk dalam. "Gue salah lagi."

"Emang!" ketus Azkira sembari menutup bukunya kasar. "Pergi sana jangan ganggu, gue mau belajar!"

"Belajar apa, Ra? Belajar mencintai gue ya?" tanya Gentar pelan dengan wajah polosnya.

Azkira mencubit gemas lengan cowok itu hingga mengadu kesakitan. Kesal sekali rasanya kalau lagi mode serius, Gentar selalu bercanda.

"Pergi nggak?"

"Ngusir nih?"

"Iya!"

"Serius?"

"Iya, sana buruan pergi. Mau ngapain di sini?"

Gentar menunjuk buku yang ada di pangkuan Azkira. "Mau belajar itu."

"Lo mau belajar tentang Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa?" tanya Azkira bingung dan Gentar menggelengkan kepalanya.

"Lah terus mau belajar apa?"

Gentar mengulum senyum terbaiknya. Lalu menjawab, "Belajar tentang perjuangan menghadapi sifat moody-nya Azkira."

•••

Sekarang sudah tidak ada yang berani lagi macam-macam dengan Azkira. Karena mereka tau, cari masalah dengan Azkira sama saja cari mati dengan anggota Perganta, terkhusus pentolan mereka, Gentario Dewanggara.

"Sekarang ciwi-ciwinya Mahanta kalo lihat lo kayak orang kesambet ya, Ra? Langsung pada kicep semua," kekeh Arin sembari menoleh ke kanan kirinya.

"Nggak peduli gue, Rin."

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang