32. CANTIKNYA GENTAR

3.6K 365 22
                                    

Menyenangkan Perempuan Itu Mudah Kok, Cukup Pahami Perasaannya Dan Berilah Kepastian.

SELAMAT MEMBACA💘

•••

Play Mulmed Ya!

•••

32. CANTIKNYA GENTAR

Mengingat acara pertunangan tinggal beberapa bulan lagi, Bunda dan Mami mulai sibuk mengurus persiapannya bersama Event Organizer yang akan membantu kesuksesan acara itu.

"Vendor semuanya udah fix ya," ujar Mami memastikan pada utusan dari pihak EO yang menghadiri meeting hari ini.

"Benar, Bu. Semuanya sudah fix. Untuk prasmanan juga dari pihak catering akan menambah stok apabila nanti tamu yang datang lebih dari perkiraan."

Mami menganggukkan kepalanya, kemudian mempersilakan Bunda untuk berbicara.

"Kira-kira kapan desainer yang mengurus gaun dan jas untuk keluarga ada waktu buat fitting?"

"Kalau tidak ada perubahan jadwal fitting untuk keluarga di hari yang sama dengan Mas Gentar dan Mba Azkira final fitting, Bu Veni," jawab EO-nya. "Nanti saya konfirmasi lagi dengan desainernya untuk itu."

"Bagus yang mana gaunnya, Bu?" Mami memperlihatkan beberapa referensi gaun yang akan dikenakan Azkira nanti.

"Semuanya bagus, Bu Adelia. Saya bingung kalau harus pilih satu. Nanti kita tanyakan langsung saja pada Azkira. Dia mau yang seperti apa," balas Bunda.

Mami setuju. Gaun-gaun yang sedang mereka lihat semuanya bagus dan detailnya sangat mewah meskipun looks-nya sederhana.

"Untuk meeting selanjutnya nanti harinya saya infokan lagi ya, Bu Adelia, Bu Veni. Mohon maaf saya harus pamit sekarang karena masih ada urusan dengan klien lain."

"Oh iya silakan. Terima kasih atas waktunya," ujar Bunda sembari bangkit dan mengantarkan utusan dari pihak EO itu keluar.

Sudah dua jam Gentar, Azkira, dan Renal pergi ke supermarket tapi sampai sekarang belum pulang juga. Dari awal meeting dimulai hingga selesai mereka tidak terlihat.

"Ini anak-anak nggak ada niatan pulang apa gimana ya?" Bunda kembali duduk di samping Mami dan mengambil ponselnya.

"Supermarketnya sejauh apa sampe dua jam begini."

Mami hanya terkekeh pelan mendengar dumelan calon besannya. Tangannya masih aktif membolak-balik lembaran yang berisi gaun dan jas formal.

"Mamiii!" teriakan Renal membuat dua wanita itu menoleh ke sumber suara.

"Ya Allah Bungsu dari mana aja?" tanya Bunda kepada Gentar yang menenteng plastik putih berlogo supermarket dekat kompleks rumahnya.

"Tadi mampir dulu ke apartemen abang, Bunda. Kakak ipar nitip beliin camilan tadi."

"Kenapa nggak diajak ke sini? Padahal Mami pengin ketemu sama kakak ipar kamu," ujar Mami pada Gentar sembari membantu Renal membuka bungkus ciki-cikinya.

"Kak Tasqia mager, Mami. Biasa bumil." Azkira yang membalas.

Mami tersenyum maklum, lalu menarik Azkira agar duduk di dekatnya. Mami memperlihatkan beberapa referensi gaun yang akan dipakai Azkira di hari pertunangannya nanti.

Mata Azkira membulat sempurna melihat lembaran demi lembaran yang ia balik. Lalu ia tersenyum takjub.

"Semua gaun ini terlalu mewah buat acara tunangan Mami. Kenapa nggak pake yang sederhana aja sih? Ini kaya mau nikahan, Mam," kata Azkira protes.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang