23. GENTAR VS REVAL

4.4K 389 19
                                    

Tidak Ada Laki-laki Yang Hanya Berdiam Diri Saat Gadisnya Diusik. Bener?

SELAMAT MEMBACA💘

•••

23. GENTAR VS REVAL

Masih ingat kalau Gentar siswa kesayangannya Bu Hena Guru BK yang selalu bawa kipas batik kemana-mana?

Mendapat predikat murid kesayangan, Gentar menjadi satu-satunya siswa di luar keanggotaan OSIS yang selalu berurusan dengan para siswa yang melanggar tata tertib SMA Mahanta.

Bu Hena selalu percaya Gentar bisa mengurus siswa-siswi bandel SMA Mahanta terutama yang tergabung dalam Perganta.

Seperti sekarang, Gentar berdiri di depan barisan siswa badung yang tidak memakai atribut lengkap. Tidak sedikit dari siswa itu yang memakai gelang dengan liontin P yang mencirikan seorang anggota Perganta.

"Tiap minggu perasaan ketemu terus sama kalian. Topi lo pada kemana?" ujar Gentar menatap mereka satu per satu.

"Hilang, Gen."

"Hilang apa lupa?"

"Lupa."

Gentar memijat pangkal hidungnya. Selain badung mereka juga plinplan. Tidak pernah bisa memilih satu opsi saja.

"Kenapa nggak pinjem topi di ruang BK? Di sana banyak topi. Kalo nggak mau antre di ruang BK buat pinjem topi bisa bilang ke gue nanti gue beliin," ujar Gentar membuat mereka bersorak senang.

"Seneng lo pada gue beliin. Dompet gue yang nangis isinya pada ilang."

Gentar kemudian beralih ke pentolan SMA Mahanta yang selalu berselisih paham dengan Perganta. Reval, ya dia orangnya.

"Lo niat sekolah nggak?" tanya Gentar dengan suara yang meninggi. "Belt nggak pake, dasi nggak pake, sepatu warna merah. Mau gue kasih poin berapa?"

Reval tersenyum miring dan menurunkan tangannya yang tadi berada di belakang tubuh—posisi istirahat di tempat.

"Emang berani kasih poin ke anak yang punya yayasan Mahanta?" balas Reval meremehkan.

"Gue nggak takut sekalipun lo anak yang punya yayasan Mahanta. Kalo salah ya salah. Lo cowok harusnya berani tanggung jawab sama kesalahan yang lo perbuat sendiri."

Reval tertawa sumbang dan mendekati Gentar. Menatap Gentar dengan mata tajam dan menyiratkan permusuhan.

"Kenapa mata lo? Mau gue colok?" tanya Gentar sengit.

"Cewek lo aja sini yang gue colok," ujar Reval enteng. "Body cewek lo bener-bener mantep."

Gentar langsung menghadiahi Reval dengan bogeman mentah karena mulut busuk cowok itu. Mereka yang melihat Gentar tiba-tiba tersulut emosi pun menyingkir. Gentar kalau sudah berani mukul orang, ngerinya bukan main.

"NGOMONG APA LO?!" Gentar mencengkeram kuat kerah seragam yang Reval gunakan dan menarik cowok itu hingga berdiri.

"Kok ngamuk?" tanya Reval dengan seringaiannya. "Baperan amat lo."

"Dulu Jella yang kepelet sama lo, sekarang Azkira. Gue jadi mikir, pelet lo yang emang beneran ampuh atau mereka yang mau-mauan sama lo."

Gentar melayangkan bogeman ke wajah Reval untuk yang kedua kali. Bahunya naik turun seiring napasnya yang terlihat sangat memburu.

"Azkira mantep, Bro. Sabi kali buat gue," ujar Reval benar-benar tidak takut kehilangan nyawanya.

"Berani sama cewek gue berarti lo selangkah lebih dekat dengan Tuhan!" ancam Gentar menarik tangannya dan menendang tulang kering Reval hingga musuhnya itu terjatuh.

GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang