11. Rusak atau sengaja dirusak

2K 97 0
                                    

Happy Reading guys!!
Typo Bertebaran!!!!
••••

Brak!

Daren menendang pintu UKS dengan masih menggendong Raina, menempatkan Raina di bankar UKS yang sepi.

"Rain bangun rain". Ujar Daren menepuk nepuk pipi Raina.

"Gue akan panggil petugas UKS". Kata Mahesa yang hendak pergi. "Gak usah!!". Cegat Anrez.

Anrez mengambil minyak kayu putih lalu mendekatkan nya didepan hidung Raina. "Bangun Rain. Please". Lirih Anrez yang terlihat sangat khawatir melihat adiknya dengan wajah yang pucat.

Daren mengusap telapak tangan Raina yang dingin, berusaha menghangatkan tubuh Raina. "Gue panggil temen temen Raina aja. Gimana?".

"Jangan Sa. Gue gak mau ada yang tau kalo Raina tadi terkunci di gudang B. Karna gue akan selidiki kejadian ini". Ujar Anrez kepada Mahesa yang diangguki oleh Mahesa.

"Tol..ong.. ". Lirih Raina dalam alam bawah sadarnya. "Rain bangun Rain. Gue ada disini". Ujar Anrez mengusap rambut Raina.

Raina membuka matanya perlahan, melihat sekeliling.
"Bang Anrez!!". Raina langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan langsung memeluk Anrez. Anrez mengusap tengkuk Raina agar tenang.

"Bang gue takut!! Disana gelap!! Sepi!! Gelap. Semuanya gelap".

"Stttt.. Udah lo gak usah takut lagi. Disini ada abang".

"Gue udah berusaha minta tolong. Gue udah teriak. Tapi gak ada yang nolongin gue bang. Gue takut. Gelap". Kata Raina dengan mata tertutup yang masih berada didalam pelukan Anrez dengan nafas memburu.

"Coba lo buka mata lo. Lo lihat disekeliling lo".

Raina membuka matanya perlahan, melihat sekeliling. Dan benar saja Raina sudah tidak berada ditempat gelap lagi. Raina mengenal isi ruangan yang kini Raina tempati, dan disampingnya ada dua orang lelaki yang tak lain adalah Daren juga Mahesa.

"Gue ada di UKS bang?". Tanya Raina yang dibalas senyuman oleh Anrez.

"Iya lo ada di UKS Rain. Gue Daren sama Mahesa yang nemuin lo di gudang B". Mendengar penjelasan dari Anrez, Raina kembali mengingat kejadian tadi.

"Gue terkunci di gudang B disaat gue lagi ngembaliin buku paket. Trus stelah gue masuk, gue naruh buku paket tiba tiba pintu gudang B tertutup dan gue terkunci...".

"...Dan disana gelap banget. Takut. Gue takut". Sambung Raina stelah menggantung kalimat nya.

"Lo gak usah cerita apa apa lagi Rain. Sekarang lo udah aman". Sahut Daren menatap Raina. Ntah kenapa perasaan Daren tidak suka jika melihat Raina sperti ini.

•••••

"Kita pulang sekolah meeting dulu di lapangan". Kata Mahesa yang kini sudah berada di dalam kelas, suasana kelas lumayan ramai karna kelas sedang free.

"Meeting apaan sih Sa. Males gue". Jawab Mario dengan ponsel yang dimainkannya.

"Gue sampein aja pas meeting. Lo kalo gak mau hadir ya pulang aja".

"Paling kalo lo gak hadir, lo akan jadi pemain cadangan". Timpal Risky dengan cengirannya.

"Ehiya gimana sama kasusnya Raina?". Arkan mengubah posisinya menghadap Daren juga Anrez. "Jangan bahas disini. Nanti akan gue kabari". Sahut Daren yang diangguki oleh semuanya.

Kini Anrez benar benar yakin terhadap Daren. Daren yang akan selalu menjaga Raina. Tetapi yang Anrez herankan mengapa Daren belum menyatakan perasaannya kepada Raina. Padahal Anrez pikir Raina juga mempunyai perasaan kepada Daren.

Leader GangsterWhere stories live. Discover now