40. Perjodohan

595 32 1
                                    

.
.
.
"Keluarga Leonard, pebisnis dan pemilik Villa termewah di Bali dan Jakarta". Sahut Daren menghampiri ruang tamu dan duduk disamping Raina.

"Daren.. Oma kangen sekali sama kamu". Ucapnya memeluk Daren.

"Oma apa kabar?".

"Sehat, oma baik baik aja".

"Kenalin, ini Raina pacar Daren". Ucap Daren memperkenalkan Raina sambil memegang tangan kanan Raina.

Raina tersenyum menatap Oma Ratih sedangkan Oma hanya memasang wajahnya datar.

"Kenapa bisa anak perempuan datang kerumah laki laki tanpa malu". Ujar Oma membuat Daren mengubah ekspresinya.

"Oma. Raina datang kesini karna Vony yang memintanya". Jawab Vony memegang tangan kiri Raina.

"Tidak pantas seorang perempuan bertamu ke rumah laki laki yang masih belum ada ikatan apapun".

"Maaf Oma. Raina datang kesini karna Bunda yang meminta, jika bukan karna Bunda, Raina tidak akan datang kesini". Raina meluruskan ucapan Oma tadi.

"Seharusnya kamu menolaknya dan tau diri kalau kamu sama Daren itu tidak pantas menjalin hubungan ini".

Jleb! Hati Raina seketika merasakan sakit, mengapa Oma Ratih berkata begitu kepada Raina. Padahal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Oma!! Jangan pernah berkata kasar kepada Raina!!". Kata Daren sedikit keras.

Raina yang sedikit kaget langsung menatap Daren. "Daren..".

Daren menoleh ke Raina lalu menoleh lagi kepada Oma nya. "Bisa bisanya kamu membuat cucu saya jadi membentak saya!!".

Lagi lagi Raina yang di pojokkan. Raina hanya menggelengkan kepalanya dengan air mata yang ditahan.

"Oma udah oma.. Raina disini tamu. Bukankah kita harus menghormati tamu kita". Kata Vony ingin menghentikan kejadian ini.

"Dia bukan tamu oma!! Jadi oma berhak tidak menerima dia di rumah ini!!".

"Cukup!!".

"Rain. Ayo gue anter lo pulang". Daren berdiri memegang tangan Raina untuk berdiri.

Vony yang juga paham maksud Daren pun menganggukkan kepalanya menatap Raina sambil senyum. "Maaf yaa sayang".

Raina memeluk Vony. "Gak usah minta maaf Bunda. Raina pamit pulang yaa.. Salam buat Ayah".

Vony hanya mengangguk mengelus bahu Raina. "Oma, Raina pamit pulang ya.. Makasih atas saran oma tadi".

Oma Ratih hanya memutar bola matanya menghindari tatapan Raina. Daren langsung menggenggam tangan Raina untuk keluar.

"Oma.. Kenapa oma berkata seperti itu kepada Raina". Ucap Vony setelah melihat Raina dan Daren sudah keluar dari rumah.

"Memangnya knapa? Oma berkata yang sebenarnya. Oma tidak suka dengan gadis itu!!".

Vonya menggelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana bisa Oma tidak suka sedangkan masih pertama kali bertemu dengan Raina.

"Oma masih belum mengenal Raina, bagaimana mungkin Oma langsung tidak suka?".

"Daren adalah cucu Oma, jadi Oma berhak terhadap kehidupan Daren apalagi mengenai pasangan Daren nanti".

"Okey mungkin Daren cucu Oma, tapi Vony adalah ibu kandung Daren jadi Vony lebih berhak mengenai Daren".

"Ekhem.. Oma".

"Oma udah lama?".

Ditengah perdebatan Oma dan Vony, untung saja William datang dari kantornya.

"William. Lihat istri kamu ini, dia selalu saja membatah ucapan Oma". Ujar Oma mengadu kepada William.

Leader GangsterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora