42. Incaran

418 33 2
                                    

"Eh lo liat Daren gak?". Tanya Risky kepada teman kelasnya.

"Tadi sih gue liat Daren keluar sama Raina kayaknya".

"Oke thanks".

Risky berjalan menuju rooftop sesampai di rooftop Risky ikut duduk disana.

"Gimana?". Tanya Mahesa.

"Daren ternyata keluar sama Raina". Ucap Risky membuat semuanya lega.

"Adek gue diajak bolos sama tuh leader". Cicit Anrez membaringkan badannya.

"Tapi sebelum gue naik ke rooftop, gue liat Daren turun dari rooftop dan gak lama Jessica temen Raina juga ternyata turun dari rooftop". Ucapan Arkan membuat semuanya berfikir lagi.

"Jessica temen Raina yang katanya hilang gak ada kabar itu?". Tanya Mario.

"Kayaknya sih iya".

"Brarti mereka berdua ada di rooftop barengan". Timpal Mario membuat Anrez terbangun.

"Cek cctv". Anrez berjalan menuju ruang CCTV yang ada di rooftop, Anrez membukanya menggunakan sidik jari.

Semuanya melihat rekaman cctv yang disana ada Daren juga Jessica sedang mengobrol jelas dengan suaranya.

Mereka semua mendengar obrolan Daren dan Jessica terutama tentang perjodohan itu.

"Oh Shit! Dia bisa bahaya untuk Tuan Putri kita". Ujar Mario.

"Bisa bisanya Oma nya Daren ngirim cewek kayak dia untuk dijodohin sama Daren". Kata Risky ikut kesal.

"Kita harus bicarain ini sama temen temen Raina. Biar mereka bisa jagain Raina". Sahut Mahesa.

Semuanya mengangguk lalu keluar dari ruang cctv.

•••••

"Malam ini kita akan kedatangan tamu, jadi kita harus menjamu mereka dengan sangat baik". Kata Oma Ratih kepada Vony yang sedang menonton TV.

"Nanti Vony pesen ketring di temen Vony".

"Knapa gak masak sendiri aja? Bukannya kamu pintar memasak?".

"Tangan Vony lagi sakit". Bohong Vony karna memang tidak ingin memasak untuk tamu yang dimaksud Oma tadi.

"Iya sudah kamu atur saja". Jawab Oma.

"Assalamu'alaikum tante".

"Waalaikumsalam. Eh Dion, sini sayang". Sapa Vony kepada Dion.

Dion pun menghampiri Vony diruang TV. "Siapa dia?". Tanya Oma.

"Sepupunya Daren oma, namanya Dion".

"Oma, salam kenal Dion". Sapa Dion ramah yang dibalas senyuman oleh Oma Ratih.

"Daren ikut geng motor sama seperti kamu ya?".

"Daren leader gangster kita Oma, Dion ada dibawah kuasa Daren". Jawab Dion.

"Heran sama anak jaman sekarang, kok senang sekali bertaruh nyawa hanya karna ingin terkenal".

Dion pun terkejut dengan ucapan Oma. "Maaf Oma.. Tapi kita gak ngelakuin hal yang negatif kok Oma. Kecuali memang ada yang mengganggu kita". Bela Dion.

"Jika saja dulu Daren ikut bersama Oma dan almarhum Garendra, mungkin Daren tidak akan ikut geng motor seperti itu. Buang buang waktu dan tenaga saja".

Lagi lagi Oma Ratih berkata seenaknya tanpa berfikir positif.

"Oma.. Please dong Oma. Cukup Raina aja yang kemarin dibuat sedih sama Oma, ini Dion dateng kesini karna ingin ketemu Vony. Bukan malah Oma ceramahin kayak gini". Ujar Vony tidak kuat mendengarnya dari tadi.

Leader GangsterWhere stories live. Discover now