56. Kucing

296 18 1
                                    

Birthday Oma Ratih berjalan dengan lancar, semua tamu menikmati hidangan yang di sediakan. Sampai kini sudah berada di akhir acara.

"Trimakasih banyak kalian semua sudah hadir di acara ulang tahun Oma, silahkan sebelum meninggalkan acara kalian semua mengambil souvenir yang sudah di sediakan di pintu keluar". Ujar Oma kepada para tamu.

Tamu bertepuk tangan untuk menutup acara, kemudian pergi satu persatu meninggalkan acara birthday Oma.

"Oma, kita pamit ya.. Makasih Oma udah undang kita". Kata Lina berpamitan.

Oma memeluk Lina sebagai calon besannya menurut Oma. "Kamu ini Lina, kita kan mau jadi besan jadi gak usah canggung yaa".

"Ratih.. tetap saja kita harus berterimakasih, karna itu sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga kita kan". Sahut nenek Lastri.

"Iyaa.. Lastri".

"Daren kmana ya Oma?". Tanya Jessica celingak celinguk melihat di sekitar.

"Daren lagi bahas pekerjaan dengan William, maaf ya gak bisa nemuin kamu Jessica".

"Oohh iyaa Oma gak papa kok. Daren kan penerus keluarga Edward jadi wajar kalo sibuk". Cicit Jessica tersenyum.

•••••

"Gue jadi beneran gak enak sama Oma".

"Gak usah di pikirin Rain. Lo gak denger kata Bunda tadi apa?".

"Hmm. Iyaa iyaa Daren. Kita mampir di supermarket depan ya gue mau beli stok minuman".

Daren hanya mengangguk lalu belok kiri untuk membeli keperluan Raina. Keduanya turun dari mobil.

Sampai di dalam supermarket Raina berjalan ke arah bagian minuman mengambil beberapa minuman botol dan kaleng memasukkannya ke keranjang belanja.

"Udah?". Tanya Daren yang melihat Raina masih berfikir.

"Buah, kita ke buah dulu". Raina berjalan ke arah tempat buah mengambil beberapa buah disana.

"Udah, yuk". Ajak Raina ke kasir.

"Eh, Raina ya? Dari EHS kan?". Seseorang perempuan menyapa Raina di kasir.

"Iyaa.. Siapa ya?". Kata Raina.

"Gue salah satu followers lo Rain, ternyata lo cantik banget ya".

Raina tersenyum. "Makasih yaa.. Lo juga cantik kok".

"Maaf totalnya 876.000 kak". Kata kasir kepada Raina.

Daren memberikan credit card nya kepada kasir. "Mampir ke rumah gue dulu yuk Rain" . Ajak perempuan itu.

"Maaf ya.. Mungkin lain waktu. Yaudah gue duluan ya". Tutur Raina kepada perempuan itu setelah melihat Daren slesai membayar.

Keduanya keluar dari supermarket dan memasuki mobil Daren.

"Langsung pulang?". Raina mengangguk kemudian Daren menjalankan mobilnya.

"Gue jadi inget Nayla lagi, dia skarang tinggal dimana?". Tanya Raina di tengah perjalanan menuju rumahnya.

"Setau gue di hotel".

"Gak mungkin dong dia tinggal di hotel dalam waktu panjang?".

Daren mengedikan bahunya. "Dia kan temen lo, sharusnya lo cariin dia tempat tinggal". Kata Raina.

"Tenang aja, dia mandiri".

Mendengar jawaban Daren, Raina hanya bisa menghela nafasnya. Kekasihnya itu memang sangatlah cuek dan dingin terhadap orang lain.

Leader GangsterDove le storie prendono vita. Scoprilo ora