34. Tewas

588 36 5
                                    

"Yah. Gimana Daren? Apa sudah ada kabar tentang Daren?". Tanya Vony menghampiri suaminya yang sedang bersiap siap.

"Ini aku mau ke lokasi keberadaan Daren Mah".

"Daren udah ditemukan? Daren baik baik aja kan Yah?".

William tidak tau harus berkata apa kepada istrinya ini, karna info yang didapat adalah mengenai identitas Daren yang ditemukan dengan keadaan sudah tidak bernyawa lagi.

"Yah. Jawab bunda dong!!".

"Kita sama sama kesana ya. Nanti kita liat sendiri". Jawab William, Vony langsung berjalan ke mobil bersama William.

"Dion". Ucap Anrez setelah melihat ponselnya.

"Iya Yon?".

".....".

"Ini gue baru sampe di basecamp sama anak Xaverious".

"......".

"Yang bener lo". Kaget Anrez.

"......".

"Oke gue kesana". Tutup Anrez.

"Apaan Rez? Dion ngomong apa?". Tanya Risky yang juga bersama Anrez.

"Ada identitas atas nama Daren yang ditemukan oleh penduduk sana". Jawab Anrez menjeda ucapannya.

"Trus gimana? Daren masih hidup kan?". Sahut Mario.

"Kita kesana sekarang aja, info yang gue dapet tadi gue gak yakin".

Semuanya mengangguk. "Gue ambil sepuluh dari kalian ikut gue, sisanya standbye di basecamp". Ujar Anrez kepada anak Xaverious.

Anrez dkk berjalan menuju lokasi dimana Dion tadi yang memberitahu Anrez.

Di tempat lain, Raina yang sedang berbaring ditempat tidurnya dengan memegang ponselnya berharap ada notif dari kekasihnya itu.

Wajah Raina yang sembab karna terus terusan menangis memikirkan Daren. Sudah delapan hari Daren menghilang karna kecelakaan pesawat menuju London itu.

"Sayang.. Makan dulu yuk udah mama masakin makanan kesukaan Raina loh". Kata Lea datang membawa nampan berisi makanan kesukaan Raina yaitu nasi goreng pedas dengan udang krispi diatasnya.

"Raina mau Daren mah.. Raina butuh Daren..". Lemas Raina menatap ponselnya.

Lea menatap Raina sendu, putrinya sangatlah menyayangi Daren. Rasa sayang Raina sangat tulus kepada Daren.

Lea mengelus kepala Raina sembari tersenyum. "Daren sedih loh kalau Raina gak makan, nanti Daren bisa marah sayang".

Seketika Raina menatap Lea. "Raina gak mau buat Daren sedih ataupun marah Mah".

"Iyaudah sayang, Raina makan yaa Mama suapin sini sayang". Lea membantu Raina untuk duduk.

Akhirnya Lea berhasil membuat putrinya itu untuk makan.

"Mah. Raina udah mau makan?". Sapa Leon yang baru keluar dari kamarnya.

Lea menaruh sisa makanan yang dibawanya di dapur terlebih dulu kemudian menghampiri suaminya yang berada di ruang tamu.

"Udah Pah. Raina hanya mau makan jika bersangkutan dengan Daren. Mama kasian banget sama anak kita Pah...".

"... Ohiya gimana? Papa udah dapet info dari keluarga Edward?".

Leon mengangguk. "Jangan bilang ke Raina tentang ini mah".

Lea mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa? Ada apa sama Daren pah?".

Leader GangsterWhere stories live. Discover now