28. Preman

895 49 7
                                    

Happy Reading guys!!
Typo Bertebaran!!!
•••••

"Gimana keadaan kamu sayang?". Tanya Leonard dimeja makan bersama dengan yang lainnya.

"Rain udah sehat pa. Besok Rain udah mau masuk sekolah juga".  Jawab Raina mengoles rotinya dengan selai. Leonard hanya tersenyum dan mengangguk.

"Anak mama jangan kecapean ya. Inget, baru sembuh". Ucap Lea yang diangguki oleh Raina.

"Anrez berangkat dulu mah pah". Kata Anrez bangkit dari meja makan menyalami kedua orang tuanya lalu pergi dari hadapannya.

•••••

"Rez. Raina masuk gak?". Sapa Hana melihat Anrez yang akan masuk ke kelas.

"Gak. Emangnya gak ngabarin lo pada?".

"Gak ada kabar sama sekali. Gue telfon ga aktif". Jawab Icha sembari melihat ponselnya.

Anrez mengedikkan bahu. "Udah gak dianggep kali lo sama Raina". Ucapnya lalu masuk kedalam kelas.

"Dasar lo kompor". Ketus Amanda yang ikut masuk kedalam kelasnya.

"Ayo ayo kita mulai pelajaran hari ini. Siapa yang tidak masuk?". Tanya pak Dion kepada anak kelas fisika 2.

"Raina Qariera Anderson, pak". Jawab Rafli ketua kelas.

"Kasian ya Raina. Padahal dia baik kok ada aja yang jahatin. Apalagi yang gak baik kayak kalian ini nih, gak tau lagi dah". Ujar Pak Dion sembari menggelengkan kepalanya.

"Yee... Bapak kek baik aja pak". Sahut Icha.

"Jawab aja kamu Icha. Maju kamu, tulis nih tugas negara". Suruh pak Dion.

"Loh kok saya sih pak. Kan sekretarisnya bukan saya".

"Maju atau... ".

"Iyaiya pak iya elah ngancem mulu". Dengan terpaksa Icha berjalan ke depan untuk menulis di papan.

"Mamam noh Cha hahaha...".

"Diam kamu Rafli. Mau nemenin Icha nulis juga kamu?!". Kata pak Dion menunjuk Rafli dengan spidol nya.

Rafli langsung pura pura se akan akan berbicara dengan teman sebangkunya. Pak Dion hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat siswanya itu.

Di kelas Fisika 3 sekarang sedang mengadakan ujian harian, tetapi tidak ada guru yang mengawasinya membuat seluruh isi kelas leluasa mengeluarkan ponsel mereka untuk konfirmasi dengan mbahnya, mbah gugel maksudnya kan:v

"Oke gugel sebutkan macam macam jenis puisi".

"Jelaskan arti kenyamanan".

"Eh dugong. Mana ada soal kenyamanan. Ngadi ngadi ya lo". Ucap Arkan kepada Mario.

"Lah ya suka suka gue dong". Jawab Mario.

"Yang waras ngalah". Sahut Risky menepuk pundak Arkan.

"Ohiya. Tuan Putri udah pulang ya Rez?". Tanya Risky menatap Anrez yang sedang sibuk menulis jawaban.

Anrezpun hanya mengangguk. "Yaelah cuek amat lo". Senggol Risky.

"Waktunya sisa lima menit anjir bacot mulu lo". Jawab Anrez tanpa melihat Risky.

Risky melirik jam tangannya dan benar saja waktunya hanya sisa lima menit lagi untuk istirahat. Dengan kecepatan kilat Risky langsung menulis jawaban yang ada di lembaran Anrez.

Tring... Tring....

Tibalah jam istirahat dimana semua siswa melontarkan ucapan syukur karna telah slesai mengerjakan ujiannya. Bimo selaku ketua kelas mengambil setiap kertas ujian disetiap masing masing siswa.

Leader GangsterWhere stories live. Discover now