29. Pamit

831 52 3
                                    

Happy Reading guys!!
Typo Bertebaran!!!!
•••••
.
.
.

"Lo jangan sepelekan hal kecil, Daren. Ini kalo gak di obatin bisa infeksi". Ujar Raina dengan telaten mengobati.

"Emangnya gak sakit ya berantem mulu?". Tanya Raina yang masih fokus dengan wajah Daren.

"Nggak". Singkat Daren. Raina menekan sedikit luka Daren membuat Daren menahan rasa sakitnya.

"Sakit?". Tanya Raina lagi setelah menekan luka di wajah Daren. Daren hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman.

'Gue akan tahan rasa sakit selama ada lo disamping gue Rain', batin Daren.

"Huftt.... Udah selesai". Raina meniup luka Daren membuat Daren memejamkan matanya.

"Kok ditiup doang. Cium juga dong". Cicit Daren menjahili Raina.

Raina bukannya menanggapi Daren malah berjalan menaruh kotak p3k tadi. Darenpun tersenyum melihat pacarnya yang menahan kesalnya karna ulahnya itu.

"Jangan dimakan ih Daren. Ini kan gue yang pesen". Omel Raina melihat Daren memakan makanannya yang tadi dibawanya.

Raina mengambil piring yang berisi cimol lalu memakannya. "Loh kok gak pedes banget sih. Kok ada rasa jagungnya. Daren!!!!!".

Daren memang sengaja mencampuri bumbu cimolnya dengan rasa jagung agar Raina tidak banyak memakan makanan pedas.

"Ohiya?! Mana gue tau kalo ada rasa jagungnya. Wah bener bener tuh mang cimol". Seru Daren pura pura tidak mengetahui apa yang terjadi.

Raina mencoba seluruh makanannya dan benar saja semuanya tidak memakai ekstra cabai membuat Raina menatap kearah Daren.

"Daren!!! Kan gue bilang harus pedes!!! Kok ini gak ada pedes pedes nya!!".

"Jadi lo gak mau? Yaudah sini biar gue yang habisin". Tangan Daren terulur ingin mengambil satu baskom tapi belum sempat  Daren ambil, malah ditarik kembali oleh Raina.

"Nggak!!! Ini kan punya gue semua!!". Ucap Raina membuat Daren menggeleng gelengkan kepalanya melihat Raina.

"Inget ya. Lo baru sembuh. Jangan banyak makanan begituan". Tutur Daren melihat Raina yang lahap menyantap makanannya.

"Rain". Panggil Daren dengan nada beratnya.

Raina kembali menatap Daren pasrah. "Iya, Daren".

Daren mengecek ponsel nya selagi Raina memakan makanannya. Ada beberapa pesan yang terpampang di ponsel nya. Daren fokus pada satu pesan lalu mengeceknya.

+6282077******
Daren Almero Edward.
Besok anda akan pergi ke London.
Jet pribadi Mr. Jackson sudah tiba lebih dulu di Bandara hari ini.

Daren menampilkan smirknya lalu memasukkan kembali ponsel nya kedalam sakunya.

"Aahhhh kenyang". Ucap Raina sembari memegang perutnya.

Raina bangkit dari duduknya membawa piring dan baskom kedalam dapur lalu mencucinya. Daren melihat Raina dengan senyum yang merekah, membayangkan bagaimana nanti jika Raina menjadi istrinya.

"Ekhem.. Gak usah liatin gue gitu kali". Tegur  Raina yang kini sudah berada di dekat Daren.

Daren langsung mengerjapkan matanya menatap Raina. "Lo jago masak?". Tanya Daren.

Raina menggelengkan kepalanya. "Nggak. Cuman tau dikit doang".

"Emangnya kenapa? Lo ngarepin gue jago masak ya Ren?".

Leader GangsterWhere stories live. Discover now