25. Jenguk Raina

1K 48 1
                                    

Happy Reading guys!!
Typo Bertebaran!!!
•••••
.
.
.

"Ekhem...".

Disaat Raina juga Daren berpelukan, tiba tiba saja ada suara yang mengganggu aktivitas mereka hingga melepas pelukannya.

"Mama.. Papa..". Ya yang datang ternyata Lea juga Leonard dengan membawa satu keranjang buah buahan.

Lea menaruh buah buahannya di nakas kemudian memeluk Raina. "Mama khawatir banget setelah tau kamu masuk Rs. Mama gak mau kehilangan kamu Rain".

Raina tersenyum menepuk nepuk punggung Lea. "Mama gak usah khawatirin Rain lagi ya. Rain udah gak papa".

Mereka melepas pelukannya, kini Leonard yang memeluk putrinya itu kemudian kembali melepasnya. "Papa tau, anak papa pasti kuat". Ucap Leonard mengelus rambut Raina.

"Iya pa. Rain kan anaknya Leonard". Balas Raina tersenyum.

"Daren. Kamu gak sekolah?". Tanya Leonard yang melihat Daren sudah berganti pakaian karna tadi Daren menyuruh bodyguardnya mengantar pakaiannya ke Almero Hospital.

"Nggak om. Saya akan jaga Raina disini".

"Trimakasih, Daren. Kamu sudah banyak menolong anak saya. Tidak sia sia saya mempercayakan Raina kepada kamu". Kata Leonard menepuk bahu Daren.

"Sudah menjadi tanggung jawab saya om".

"Calon menantu mama. Makasih yaa". Sahut Lea tersenyum kepada Daren. "Sama sama mah".

Leonard melihat jam ditangannya. "Ayo ma, papa ada meeting 1 jam lagi".

"Iyaa pa. Rain sayang.. Mama sama papa kerja dulu ya. Maaf gak bisa jagain kamu sayang". Lembut Lea memegang tangan Raina.

"Iya ma gak papa kok. Ada Daren disini yang jagain Rain. Mama sama papa hati hati ya".

"Iya sayang.. Cepat sembuh yaa". Lea mengecup kepala Rain kemudian pergi bersama Leonard.

•••••

"Rez gimana Raina?". Tanya Hana. "Gue telpon Raina ga diangkat mulu". Sambung Amanda.

"Rain udah sadar tadi pagi. Dan lo kalo mau jenguk Raina nanti pulang sekolah bisa". Jawab Anrez.

"Syukur deh. Iya nih pulang sekolah ya kita jenguk Raina?". Tanya Icha kepada semuanya yang diangguki oleh semuanya.

"Gassss lah". Sahut Arkan sambil meneguk minumannya.

"Bawa apaan anjir ke RS?". Risky.

"Lo bawa restoranpun gak papa Ky". Arkan.

"Ya bawa buah lah, pake nanya lo". Sahut Amanda. "Tau nih Risky, kayak gak pernah jenguk orang sakit aja". Sambung Hana.

"Mau lo apain Laura Rez?". Tanya Hana menatap Anrez yang memakan baksonya.

"Mau gue cincang".

"Uhuk.. uhuk... keselek gue anjir". Timpal Icha setelah mendengar ucapan Anrez.

"Lo bercanda kan Rez?". Tanya Amanda serius menatap Anrez yang santai memakan baksonya.

"Ya emangnya kenapa? Nanti gue juga ikutan bantuin Anrez. Ya gak Rez?". Kata Mario menaik turunkan alisnya menatap Anrez yang diangguki oleh Anrez.

"Lo semua, jangan jangan lo semua psycho?!!!". Heboh Icha menatap semuanya dan dengan kompaknya Anrez Arkan Mario Risky dan Mahesa menganggukkan kepalanya bersamaan.

"APA?!!!".

"Gak usah teriak anjg!! Bisa budeg nih gue". Cicit Mario menutup kedua telinganya.

Leader GangsterWhere stories live. Discover now