"Sore nanti kita ke pantai". Ucap Daren kepada Raina.
Raina mengangguk. "Asal sama lo, kemana pun gue mau".
Keduanya asik mengobrol sampai dengan tawa yang mereka ciptakan. Sedangkan di tempat lain ada Anrez yang sedang membuat teh di dapur.
Drrtttt...
Drrtttt
"Iyaa Yon? Knapa?". Ucap Anrez kepada Dion yang menelpon.
"Lo udah sampe di Bali?".
"Udah dari tadi".
"Bagus lah. Gue sama Niko besok nih berdua doang ke panti?".
"Iyaa berdua doang Yon. Emang lo mau ngajak siapa lagi?".
"Yaa nggak sih gue nanya doang Rez".
"Oh iya besok lo tolong bilang sama bu panti kalo gue gak bisa kesana".
"Siaap nanti gue sampein".
"Trus juga nanti lo bilang sama Niko, dua box di dekat kulkas tuh dibawa kasih ke anak anak panti".
"Okee siap. Apa lagi yang harus di bawa?".
"Kayaknya sih udah itu doang".
"Yaudah kalo ada apa apa hubungi gue".
"Okee siap thanks Yon".
Tutt...
"Habis telponan sama siapa lo?". Hana datang membawa satu mangkuk ditangannya.
"Aiih ngagetin aja lo anjir". Cicit Anrez kaget.
"Lebay lo gitu doang".
"Heh lo gak tau ya disini tuh ada penunggunya ya jelas gue kaget lo dateng tiba tiba". Ucap Anrez dalam mode seriusnya.
"Jangan bercanda deh Rez". Jawab Hana menaruh mangkuknya di wastafel.
"Lah gak percaya nih orang".
"Nah tuh lo liat gak tuh tuh apaan tuh Na!!!". Heboh Anrez menakuti Hana sambil menunjuk ke arah luar jendela.
Hana sontak langsung berlari ke arah Anrez dan menabrak badan Anrez, karna Anrez hilang keseimbangan membuat keduanya jatuh ke lantai dengan posisi Anrez di bawah dan Hana di atas.
Keduanya saling menatap sangat dekat. "Anjir knapa Anrez ganteng banget sih". Batin Hana melihat seluruh wajah Anrez sedekat itu.
"Knapa gue senam jantung gini". Batin Anrez.
"Berat banget sih lo!!". Ucap Anrez membuat Hana segera berdiri.
"Apaan sih lo!! Gara gara lo nih nakut nakutin gue segala". Omel Hana.
Anrez cengengesan melihat Hana. "Makanya jadi orang tuh jangan penakut. Villa ini aman, gue tadi bercanda doang".
"Btw lo cantik juga ternyata". Goda Anrez sambil menaik turunkan alisnya menatap Hana.
Seketika pipi Hana terasa panas membuat dirinya memegang kedua pipinya. "Apaan sih lo Anrez!!! Udah ah gue pergi".
Anrez yang melihat Hana terburu buru hanya menggeleng gelengkan kepalanya. "Blushing kan". Gumamnya.
•••••
Jam : 16.00
"Yuukkk brangkat". Ajak Icha yang sudah siap bersama Raina Amanda dan Hana.
Hana masih terlihat malu saat melihat Anrez sedangkan Anrez tersenyum kepada Hana.
"Yukk kita akan menikmati sun set nih". Ucap Mario berjalan menuju mobil yang sudah ada di depan gerbang.
YOU ARE READING
Leader Gangster
Teen FictionCerita ini mengandung unsur dewasa, kekerasan, ucapan kasar!!! Seorang Leader yang terkenal sadis, cuek, dingin dan mempunyai ratusan anggota gangsters, serta terkenal sebagai anak sekolah yang mempunyai julukan moswanted di sekolahnya dengan ke li...
