23. Laura

1.1K 59 1
                                    

Happy Reading guys!!
Typo Bertebaran!!!
•••••

Setelah mereka selesai membantu Dimas di Caffein, mereka kembali lagi ke EHS karena jam pulang sekolah masih lama.

"Rain kemana?". Tanya Daren kepada ketiga sahabat Raina yang sedang duduk di taman.

"Ke toilet". Jawab Amanda. "Kenapa lo biarin Raina sendirian!!!". Sentak Daren kemudian lari menuju toilet.

"Kaget gue njir!!". Timpal Icha dengan ekspresi kagetnya. "Tuh anak kenapa sih main bentak orang aja". Kata Amanda heran.

"Jelas Daren bentak lo semua. Lo tau kan akhir akhir ini Raina dapet masalah mulu. Dan lo malah biarin Raina sendirian". Ucap Anrez dengan nada sedikit marahnya.

"Kalo terjadi apa apa sama dedek gemes gue. Lo semua gue habisin". Sambung Mario dengan menatap Amanda Hana juga Icha tajam.

"Ebuset dah jangan buat gue takut lo pada ya". Jawab Icha.

"Gak ngotak sih lo. Udah tau temen lo dalam bahaya malah dibiarin sendirian". Arkan juga ikut bicara.

"Nah tuh mereka dateng". Tunjuk Hana melihat Daren juga Raina datang.

"Selamet lo pada". Ucap Risky. "Selamet selamet". Sambung Amanda.

"Rain lo gak papa kan?". Tanya Hana setelah Raina ikut bergabung.

Raina menggelengkan kepalanya. "Gue emangnya kenapa?".

Amanda menunjuk Daren. "Cowok lo udah kayak singa ketika lo ke toilet sendirian".

Raina menoleh kearah Daren yang berada disampingnya. "Dia emang singanya gue. Jadi wajar kalo dia khawatir".

"Wadoohhh mulai deh dramanya". Icha

"Panasss!!!!". Amanda

"Gassss teros". Mario

"Drakor di siang hari". Risky

"Iri? bilang sahabat". Kompak Raina juga Daren sembari tertawa.

"Aaahh untung bos dan bu bos lo". Sahut Arkan sinis.

"Eh gue denger, caffe yang punya temen lo, diserang sama blackcobra?". Tanya Icha.

Semuanya mengangguk. "Tau dari mana lo?". Tanya Mario.

"Rain cerita ke gue tadi. Trus gimana?".

"Kepo amat lo jadi orang". Timpal Arkan melempar makanannya kepada Icha.

"Udah dari sononya gue kepoan. Jadi lo diem deh".

"Gak usah ikut campur, ini masalah cowok". Sahut Anrez sembari memainkan ponselnya.

"Haii semuanya. Haii kak Anrez". Sapa Laura menghampiri.

"Eehh wartawan. Ada perlu apa?". Jawab Mario menatap Laura.

Laura menunjuk Anrez. "Kak Anrez". Anrez yang merasa di sebut namanyapun menoleh.

Laura tersenyum. "Gue suka sama lo kak. Lo mau gak jadi pacar gue?".

Semua yang mendengarnya cengo menatap Laura yang tiba tiba saja menembak Anrez. Bagaimana bisa Laura menyatakan perasaannya secara terang terangan.

Risky bertepuk tangan. "Lo lagi akting ya? Lucu banget haha.. haha.. haa.. hhaa".

"Nggak kok. Gue serius".

"Bang". Raina mengkode Anrez dengan melirik Laura.

"Maksud lo apa?". Tanya Anrez berdiri dari duduknya.

Leader GangsterWhere stories live. Discover now