Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
"Heh lo kira ini tempat punya nenek moyang lu, ngalangin jalan aja," dumel gadis itu, yang tak lain adalah Vio.
"A...anu mending lo lewat jalan lain," ucap Fandi, karna saat ini Kenzo sedang marah ia tidak bisa diganggu.
Vio menatap mereka dengan seksama. "Duh ganteng banget lagi, sayang kan di anggurin," gumam Vio ketika menyadari jika empat orang laki-laki dihadapnnya mempunyai wajah yang tidak biasa.
"Ganteng minggir ya si manis mau lewat," ucap Vio, wajahnya yang tadi garang kini berubah.
"Pergi," usir Kenzo dengan nada dingin.
"Ganteng-ganteng kok galak," ujar Vio, menjahili pria dihadapannya sepertinya menyenangkan, jangan lupakan dia playgirl dan penyuka para laki-laki tampan.
"Cantik mending lo minggir dah sebelum nih kadal ngamuk," peringat Edo. Bukannya pergi, Vio malah berjalan mendekat kearah Kenzo dan tiba-tiba memeluknya.
"Ini ada roti sobeknya nggak sih," ucap Vio.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mata Kenzo berkilat marah, matilah Vio. Teman-temannya Kenzo menatap kaget kearah Vio, apa yang dilakukan gadis ini.
"Bagus ya pelukan sama cowok lain," suara itu lagi-lagi mengalihkan pandangan mereka, dihadapan mereka ada Alva yang sedang melipat tangannya didepan dada.
Vio langsung melepaskan pelukannya, namun hal tak terduga terjadi, Kenzo malah berbalik memeluk Vio, mereka terkejut melihat itu apalagi teman-temannya Kenzo, mereka tak pernah melihat Kenzo memeluk seorang perempuan kecuali mamanya dan adiknya.
"Duh lepasin gue ganteng, gue cuma prank tadi," Ia mencoba melepaskan diri dari Kenzo, namun tidak bisa tenaga Kenzo lebih kuat dari dirinya.
"Lepasin nggak!" Sery Alva, entah mengapa kali ini ia tak suka jika Vio disentuh seseorang.
"Nggak," balas Kenzo dengan dingin.
"Gue bilang lepasin," Alva juga berbicara dengan nada dingin, mampuslah si Vio.
