Surat

58.8K 6.4K 84
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Malam berganti pagi, hari ini hari minggu, dua orang gadis masih tertidur dikamar yang serba biru itu, dan yah sekeliling kamar bermotif Doraemon, mulai dari meja belajar hingga ranjangnya, bahkan langit-langit kamar tak luput dari kartun berwarna biru itu.

Perlahan Vio membuka matanya menetralkan pencahayaan yang masuk disela-sela gorden, ia menoleh kesamping.

Vio mengenyit ketika melihat seorang gadis yang ditolongnya semalam. "Jangan bilang gue lagi dikamarnya," gumam Vio, ia kemudian mengubah posisinya jadi duduk, ia menatap kopernya yang berada disamping pintu.

"Haiss," Vio menghela nafas kasar, ia kemudian berdiri, pagi ini ia akan pamit pergi, ia menyeret dua kopernya keluar dari kamar, Vio menutup pintu kamar Nara, saat akan melangkah menjauh.

Vio terkejut ketika melihat laki-laki yang baru saja keluar dari kamar lain. "Lo."

"Ngapain lo disini?" Tanya Vio pada laki-laki itu.

"Lah elo ngapain disini, ini rumah gue lah," perkataan laki-laki dihadapnnya membuat Vio terdiam, jadi ini rumah Radit? Ingat Radit? Yang boncengin Vio kesekolah waktu itu.

Jika ini rumah Radit berarti, dia adalah abangnya Nara, pikir Vio. "Aa... Ya udah," Vio kemudian menyeret kopernya, menuruni tangga, Radit mengekor dibelakangnya menatap aneh gadis itu.

"Loh udah bangun?" Tanya wanita paruh baya, yang baru saja datang dari dapur.

Radit dan Vio kemudian berbalik. "E... Ehh Tante," ujar Vio gugup.

Mama Rezan menatap koper ditangan Vio. "Kamu mau pergi?" Tanya wanita itu.

Vio tersenyum gugup. "I..iya Tante, maafin Vio ngerepotin Tante, Vio makasih banget sama Tante udah nampung Vio semalam," Radit belum mengerti apa yang terjadi.

"Nggak kok, kamu nggak ngerepotin Tante, makan dulu nak," ucap mama Rezan.

"Aaa.. nggak usah Tante nanti Vio makan di ru... di luar," ia lupa bahwa ia sendiri tak mempunyai rumah.

"Kamu nggak boleh keluar kalo nggak makan," ucap mama Rezan dengan tegas, Vio menghela nafas, sudah ia duga bahwa keluarga ini tukang pemaksa.

"Baik Tante."

"Bang, kopernya itu kamu simpen dikamar Adek," titah mamanya, Radit yang disuruh langsung menaikkan sebelah alisnya.

"Nggak usah bantah, ayok," mama Rezan menarik tangan Vio menuju meja makan. Sementara Radit dengan wajah cemberut membawa kembali kedua koper itu masuk kedalam kamar adiknya.

~~==🦋🦋==~~

Sementara dirumah Alva, seisi rumah sedang kalang kabut pasalnya mereka tak menemukan Vio dikamarnya yang begitu kosong.

"Hikss, mama gagal jagain dia pa," ucap Ny.Rindi, ia menangis dipelukan suaminya.

"Kita akan cari dia ma, tenanglah," Tn.Ravid mencoba menenangkan istrinya. Alva sendiri berdiam diri dikamar Vio, gadis itu sudah pergi, apa dia keterlaluan selama ini? Dimana gadis itu akan tinggal, sementara kedua orang tuanya sudah tiada.

Alva menatap kesegala arah, tak sengaja matanya melihat kertas putih di atas meja belajar Vio, ia kemudian berjalan mendekat dan mengambil kertas itu, perlahan ia membukanya.

Dear Mama, papa.

Maafin Vio, bukan maksud Vio nggak tau diri atau nggak tau berterima kasih.

Maafin Vio karena harus pergi tanpa memberitahu kalian, kalo Vio bilang nanti mama sama papa ngga ngijinin Vio pergi.
Vio cuma ingin nyari kebebasan diluar sana ma,pa, Vio ngga mau terus bergantung sama kalian, kalian adalah orang tua yang paling Vio sayang, kalian adalah pengganti orang tua Vio.

Ma,pa, Vio sangat berterima kasih, karna kalian Vio bisa hidup, Vio bisa sekolah, Vio ngga tau ngebales kebaikan kalian seperti apa, tapi Vio janji suatu saat nanti Vio bakalan ngebales semuanya.

Jangan cari Vio ya, Vio baik-baik aja kok :), maafin Vio juga yang udah ngebatalin pertunangan ini, karna bagi Vio, Alva pantes dapet yang lebih baik.
VIO SAYANG MAMA SAMA PAPA :).

Dear AlvaMidi, AlvaMart, Alvatihah :)

Kingkong, gue ngga marah kok sama elu, tapi gue kesal, gue ngga suka diperlakuin kayak gitu, setidaknya kalo lu ngga suka sama gue, lu jangan terang-terangan buat selingkuh, lu ngga pernah ngerasain coy gimana rasanya diselingkuhin, gue emang ngga punya perasaan sama elu, tapi cara lu buat gue merasa buangan Va, and thanks karna lu pertunangan ini juga berakhir, lu bisa dah tuh jalan sama nenek lampir, gue ngga peduli.

Dahlah gue ngga mau panjang lebar nulis surat buat elu ngga penting.

TTD dari Vio cantik sejagat raya seantero SMA SATURNUS.

Alva menatap surat itu tanpa ekspresi, ia merasa bersalah sekarang, ia mengusap wajahnya dengan kasar, Senin nanti ia akan berbicara dengan Vio, ah tidak... Tidak untuk apa dia berbicara dengan gadis itu, tapi...

"Arghhh," Alva mengeram, ia memegang surat itu hingga terkoyak, ia kemudian membuang kertas itu ketempat sampah, disamping meja itu. Alva kemudian berjalan keluar kamar, ia benar-benar bingung sekarang.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now